Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Jalani Isolasi di Tempat Terpusat: Agar Perburukan Bisa Dihindari

Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Jalani Isolasi di Tempat Terpusat: Agar Perburukan Bisa Dihindari Sejumlah pasien positif COVID-19 berolahraga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (26/5/2021). Berdasarkan data pengelola, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen dalam kurun waktu sembilan hari terakhir terhitung sejak Selasa (18/5/2021) yaitu sebesar 15,02 persen menjadi 25,21 persen. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (P) Alexander Kaliaga Ginting mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk menjalankan isolasi di tempat terpusat yang telah disediakan pemerintah.

Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko perburukan yang mungkin terjadi apabila pasien tak segera mendapatkan penanganan yang memadai.

Baca Juga: Kemenkes Klaim Suntikan Vaksin Covid-19 di Indonesia Telah Capai 100 Juta Dosis Per Agustus 2021

"Karena isolasi mandiri pendeteksian dan pendampingannya kurang. Sementara, varian baru [virus Covid-19] ini menerobos ke sel-sel tubuh itu lebih cepat sehingga gejala bisa memburuk dengan cepat," kata Alex dalam gelar wicara yang diselenggarakan Satgas Covid-19 secara daring, Kamis (2/8/2021).

Lebih lanjut, Alex mengatakan bahwa perburukan dapat terjadi lebih cepat terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Kemudian, situasi lain yang sering ditemukan adalah masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 tak menyadari saturasi oksigennya menurun sehingga ketika gejala memburuk dan dilarikan ke rumah sakit, orang bersangkutan langsung masuk ke ruang perawatan ICU.

Menurut Alex, di sinilah peran dari tempat isolasi terpusat (isoter). Di isoter, akan ada pendeteksian dini serta pendampingan. Tak hanya itu, isoter juga dilengkapi tim medis yang dapat memantau dan mengantisipasi serta adanya paket obat-obatan yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun TNI/Polri.

"Kalaupun terjadi perburukan akan dengan segera dibawa ke RS rujukan," jelas Alex.

Terlebih, menjalani isoman di rumah masing-masing juga berpotensi menjadi klaster keluarga apabila rumah pasien tak memadai untuk dijadikan tempat isoman. Misalnya, jumlah ruang kamar yang pas sehingga tak ada satu ruangan khusus bagi pasien menjalani isoman.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satgas Covid-19 memperkuat posko-posko PPKM di tingkat desa/kelurahan. Posko PPKM ini bertanggung jawab melakukan sosialisasi kepada warga agar segera melaporkan diri apabila terpapar virus Covid-19. Tak lupa, Alex mengimbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan diri dan menjalani perawatan di isoter.

"Bila mereka bergejala dan ada komorbid, segera ditarik ke isoter. Makin cepat ke isoter, makin cepat ditangani, dan perburukan bisa kita hindari," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: