Komisioner KPI Ngaku Tak Tahu Korban Perundungan dan Pelecehan Seksual Sudah Dua Kali Lapor Polisi
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nuning Rodiyah mengaku tidak mengetahui pegawainya yang berinisial MS, terduga korban pelecehan seksual dan perundungan di lingkungan KPI Pusat, sempat melapor ke kepolisian pada tahun 2019 dan 2020.
Padahal, dia mengemukakan, telah menjabat di KPI sejak tahun 2016 hingga sekarang.
“Sama sekali enggak mendengar (MS melapor ke polisi),” kata Nuning di Kantor KPI, Jakarta Pusat, Kamis (2/9/2021).
“Itu bisa dikonfirmasi ke Polsek Gambir. Semalam saya sudah ketemu dengan jajaran Polsek Gambir sebenarnya, tapi informasi ini harusnya langsung disampaikan saja oleh Polsek Gambir, apakah ada dokumen, laporan dari yang bersangkutan atau tidak. Karena untuk membuktikan dia sudah laporan tentunya harus ada dokumennya,” sambungnya menjelaskan.
Nuning lantas mengklaim lingkungan kerja di lembaganya sangat terbuka.
“Lingkungan kerja di KPI sangat terbuka. Jadi kalau bisa dilihat, dulu di gedung lama, itu tidak seperti sekarang, ada tiga lantai, hanya ada satu lantai dan nyaris semuanya berinteraksi di satu ruang yang sama. Memang khusus untuk di ruang monitoring, itu karena harus lebih konsentrasi untuk kemudian melakukan proses editing dan lain sebagainya, maka ada di ruangan khusus,” jelasnya.
Oleh karenanya, guna mengusut perkara ini, Nunung mengatakan, KPI berencana memanggil sejumlah pihak yang pernah menjadi atasan MS.
“Pasti itu (pemanggilan atasan) saya kira perlu, tidak hanya komisioner tentunya, karena atasan langsung dari MS ini tentunya tidak sama dengan sekarang, itu bisa jadi pintu masuk informasi bagi kami di komisioner KPI ini untuk sebenarnya memetakan kondisi kerja saat itu seperti apa," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: