Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benua Biru Ketar-Ketir! Proposal buat Tentara Uni Eropa Muncul Lagi Setelah Penarikan Afghanistan

Benua Biru Ketar-Ketir! Proposal buat Tentara Uni Eropa Muncul Lagi Setelah Penarikan Afghanistan Kredit Foto: AFP/Lucas Barioulet

Afghanistan tidak mungkin 'menggerakkan jarum'

Tiga negara Baltik dan Polandia termasuk di antara sembilan anggota NATO Eropa yang memenuhi target –dengan kedekatan dan kesadaran historis akan ancaman Rusia yang menginformasikan kebijakan pertahanan dan keamanan mereka.

Para ahli mengatakan itu membuat semua perbedaan bahwa jatuhnya Kabul tidak mewakili ancaman eksistensial semacam itu bagi negara-negara Eropa.

“Saya tidak yakin apakah Afghanistan adalah peringatan bagi banyak orang di Eropa,” kata Major. “Ini mengungkapkan kepada kami di Eropa betapa terbatasnya kapasitas kami untuk bertindak secara independen –tetapi itu adalah pelajaran yang dapat kami pelajari selama bertahun-tahun.”

“Afghanistan mungkin tidak akan banyak bergerak dalam hal dukungan publik untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan; kebanyakan orang Eropa tidak terlalu peduli dengan Afghanistan selama dekade terakhir ini,” seperti yang dikatakan Loss.

“Pembuat kebijakan Eropa harus memenangkan pemilih mereka dengan argumen lain.”

'Sulit diyakinkan'

Pendukung angkatan bersenjata Uni Eropa yang beroperasi secara independen dari Washington juga harus menang atas skeptis di dalam blok. Negara-negara Baltik dan Polandia sangat waspada terhadap aparat pertahanan Eropa yang akan mengecualikan AS.

“Akan sulit untuk meyakinkan beberapa negara anggota bahwa pertahanan kolektif Uni Eropa akan membawa keamanan yang sama seperti pengaturan pertahanan NATO yang didukung AS,” kata Richard Whitman, seorang profesor politik dan hubungan internasional di University of Kent.

Ada banyak ketidaksepakatan di dalam UE tentang negara bagian mana di sekitar pinggirannya yang merupakan ancaman. Rusia, misalnya, adalah ancaman eksistensial di mata negara-negara Baltik, gangguan geopolitik tetapi mitra energi utama bagi Jerman, dan sekutu Hongaria.

“Tidak seorang pun di UE yang pernah dapat membuat pengaturan pengambilan keputusan yang memperhitungkan perpecahan nasional sambil memfasilitasi pengambilan keputusan yang cepat; itu baik penyebut umum terendah atau komentar retoris besar yang terkait dengan proposisi yang tidak masuk akal,” kata Whitman.

“Tindakan militer secara politis dapat dipertahankan hanya ketika dilakukan oleh para pemimpin nasional dan parlemen –dan sulit untuk melihat bahwa itu berhasil.”

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: