Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ya Ampun Gusti... Pandemi Covid-19 Bisa Rusak Mental Masyarakat

Ya Ampun Gusti... Pandemi Covid-19 Bisa Rusak Mental Masyarakat Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun ini bukan saja meluluh lantakan sektor perekonomian melainkan juga  berdampak besar terhadap kesehatan mental masyarakat. 

Pandemi Covid-19 dinilai membuat masyarakat takut terpapar akan virus tersebut. Selain itu, kondisi ekonomi yang terpuruk serta minimnya interaksi dengan sesama menjadi penyebab gangguan psikis tersebut. 

Menanggapi kondisi ini, aktivis yang tergabung dalam Gerakan Titik Koma menggulirkan program Project Semicolon (Prosemicolon) yang fokus membantu menangani kesehatan mental masyarakat terutama di saat pandemi ini.  Baca Juga: Datangi Syafii Maarif, Muhadjir Effendy Curhat Soal Penanganan Covid-19

Penggagas, Zahra Najwa menjelaskan, di masa krisis seperti saat ini semakin banyak masyarakat yang kesehatan jiwanya terganggu. Terbukti, dari banyaknya pendaftar layanan konseling untuk mengobati penyakit mental yang diderita.  Baca Juga: Istri Yahya Waloni Tanya Soal Perkataan Anak Yahudi, Irma Nasdem: Ada di Video, Tapi Saya Gak Marah

"Baru dua hari setelah kami membuka pendaftaran, ada 1.000 pendaftar. Akun medsos kami yang baru berusia dua minggu juga langsung diikuti 50 ribu (warganet)," kata Najwa kepada wartawan di Bandung, Jumat sore (3/9/2021).

Najwa menjelaskan akibat merosotnya kondisi ekonomi menimbulkan gangguan mental karena semakin berkurangnya interaksi di antara masyarakat.  Pasalnya, berbagai tekanan hidup yang dialami masyarakat hanya dipendam sendiri sehingga semakin memberatkan beban psikis mereka.

"Dengan dipendam sendiri, selain penderita sulit menemukan solusi, beban psikisnya semakin berat," ujarnya.

Menurutnya, jika tidak segera ditangani, para penderita akan melakukan hal-hal yang mengkhawatirkan seperti menyakiti diri sendiri hingga orang lain.

"Mereka pikirannya bisa ke mana-mana. Bahkan bisa bertindak kriminal dan merugikan diri sendiri seperti pikiran bunuh diri, narkoba, alkohol, termasuk berontak mengancam keselamatan orang lain," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: