Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IERS), Fabby Tumiwa, mengungkapkan, saat ini media melalui jurnalisnya perlu menyuarakan dan meningkatkan kesadaran kolektif bagi pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya transisi energi di Indonesia.
"Media harus menyuarakan rencana transisi energi untuk Indonesia ke depan," ujarnya dalam Transisi Energi Pelatihan Virtual Jurnalis 2021, Selasa (7/9/2021).
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: E.ON, Korporasi Energi & Listrik Eropa yang Menjangkau 30 Lebih Negara
Fabby mengatakan, media memiliki peran besar, selain mempromosikan transisi energi, melalui jurnalisnya memiliki peranan agar transisi energi dapat terus dikawal dalam implementasi kebijakan di Indonesia.
Sebab, saat ini Indonesia selain sedang mengalami pandemi Covid-19, di sisi lain juga mengalami ancaman krisis iklim yang berpotensi dapat merusak bumi. Di tengah situasi tersebut, ia mengingatkan agar suhu bumi jangan sampai melebihi 1,5 derajat celcius.
Oleh karena itu, kata Fabby, dia mendorong agar Indonesia dapat menemukan jalan selain melakukan pemulihan ekonomi juga melakukan upaya transisi energi dapat berjalan. "Upaya mencegah merupakan tanggung jawab bersama karena Indonesia saat ini merupakan 10 besar negara emiter terbesar di dunia," jelasnya.
Adapun pelatihan ini diselenggarakan Institute for Essential Services Reform (IERS) yang berkolaborasi dengan Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia (CASE) Project, Society of Indonesian Environmental Journalist (SIEJ), dan lain-lain.
Pelatihan ini diselenggarakan mulai 7 September sampai 7 Oktober dengan diikuti sebanyak 20 jurnalis yang dinyatakan lolos seleksi berasal dari media nasional, media lokal, dan media yang memiliki konsen lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: