Di kesempatan sama, desainer fashion Indonesia, Anne Avantie, mengatakan, pandemi bukan hal yang bisa dilawan sehingga penting bagi setiap orang untuk beradaptasi. "Selama pandemi berdamai dengan diri sendiri itu perlu, juga dengan waktu dan keadaan, dan ada kehidupan baru yang mesti disyukuri," ujarnya.
Anne mengatakan, cerdik dan dan cerdas melihat peluang di masa pandemi bisa membuat pelaku industri kreatif selamat melewati masa sulit. "Berikan prioritas. Mata rantai subsidi sangat diperlukan di Indonesia. Itulah pentingnya melakukan kolaborasi," tutur Anne yang juga mengembangkan mata rantai kebaikan dengan menjadi ibu asuh dan payung bagi UMKM.
Baca Juga: IWAPI Dorong Pelatihan Digital untuk Perempuan: Agar Bisa Tampil dan Bangkit di Masa Pandemi
Membeli produk UMKM menjadi hal yang perlu dilakukan karena hal itu yang dibutuhkan agar pelaku usaha bisa bertahan. "Berikan ordernya, juga membeli produknya. Di saat pandemi, hal itu dibutuhkan. Perempuan dan pandemi harus bersahabat. Pandemi bukan kiamat kecil. Ini adalah kesempatan bagaimana kita mengubah sudut pandang yang berbeda dan bermanfaat bagi orang banyak," terang Anne.
Dokter dan juga influencer, dr. Alexandra Clarin Hayes, mengatakan di sisi kesehatan, perempuan harus mampu menjadi teladan (role model) bagi teman dan lingkungan terdekatnya. "Prokes 5M tidak boleh dilupakan sama sekali. Pakai masker di luar rumah, atau di rumah jika ada gejala atau sakit-sakit," ujarnya.
Bila di keluarga ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan PCR, Clarin menyarankan sejumlah tips berikut:
- Jangan panik. Pisahkan anggota keluarga yang sehat dan sakit;
- Jika rumah memiliki lebih dari satu lantai, pisahkan yang positif di lantai berbeda. Namun jika tidak, berikan kamar isolasi khusus;
- Pisahkan alat mandi dan alat makan;
- Tes anggota keluarga lain terutama mengingat varian Delta lebih gampang menular:
- Anggota keluarga yang sakit usahakan memakai masker ganda;
- Hubungi petugas kesehatan di wilayah terkait. Isoman harus tetap dipantau petugas sehingga jika ada perburukan bisa diketahui dengan segera;
- Siapkan alat pengukur suhu, tekanan darah, dan pulse oximetry untuk mengukur saturasi oksigen;
- Untuk obat-obatan yang dikonsumsi harus dikonsultasikan ke petugas kesehatan, karena kondisi setiap orang berbeda, apalagi jika memiliki komorbid dan harus konsumsi obat khusus.
Peran perempuan sangat vital dalam pencegahan dan penanganan pandemi, dimulai dari keluarga, masyarakat, hingga level negara. Dengan peran penting perempuan, penanganan pandemi diharapkan lebih cepat dan efektif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: