Habis Membelot Lalu Mualaf, Eks Tentara Amerika Emban Tugas Mulia Melatih Taliban
Kisah tentang Taliban penuh warna-warni. Kali ini kisah seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang ditangkap Taliban pada 2010 lalu dan kemudian menjadi "pelatih" militer pejuang Taliban.
Tentara AS ini melatih Taliban merakit bom dan keterampilan penyergapan. Informasi pembelotan memalukan ini menjadi berita besar pada Agustus 2010 termasuk yang ditulis media-media di Indonesia pada 22 Agustus 2010 mengutip the Sunday Times.
Baca Juga: Kian Pede, Taliban Baca Tanda-tanda Positif Dunia Internasional Akui Pemerintahannya
Sersan Bowe Bergdahl merupakan anggota militer AS yang bertugas di Afghanistan Timur dan dikabarkan hilang pada Juni 2009. Ia menjadi satu-satunya tentara AS yang ditawan di Afghanistan saat itu.
Seorang deputi komandan Taliban di distrik Paktika, sebuah wilayah di Afghanistan, Haji Nadeem, mengungkapkan Bergdahl (24) berganti nama menjadi Abdullah setelah memeluk Islam.
Bergdahl mengajari Nadeem cara membongkar telepon selular dan mengubahnya menjadi remote control untuk bom pinggir jalan. Nadeem mengatakan, tentara AS itu juga memberikan pelatihan dasar penyergapan.
''Hampir semua keterampilan yang diajarkannya sudah kami ketahui. Beberapa rekan saya mengira ia hanya berpura-pura menjadi Muslim untuk menyelamatkan dirinya,'' ujarnya.
Intelijen Afghanistan juga percaya Bergdahl alias Abdullah bekerja sama dengan Taliban dan bertindak sebagai penasihat bagi para pejuang di sebuah wilayah suku-suku di Pakistan. Nadeem memberikan sedikit bocoran bagaimana Bergdahl ditangkap dan ditawan.
Setelah meninggalkan posnya di Yahya Khel, sebuah distrik dari Paktika, Bergdahl bersama seorang tentara Afghanistan diketahui berada dekat sebuah desa. Sebuah kelompok yang terdiri dari delapan pejuang Taliban lalu menyergap mereka dan menewaskan tentara Afghanistan.
Bergdahl dirobohkan lalu diperintahkan mengenakan pakaian lokal Afghanistan. Para penculiknya lalu membuang semua pakaian dan perlengkapannya, karena curiga ia dipasangi alat penyadap. Pemerintah AS cemas sang serdadu telah dibunuh, tetapi Nadeem meyakinkan bahwa Bergdahl betah bersama mereka.
Pada April silam, sebuah video yang menggambarkan permohonan Bergdahl untuk dibebaskan telah dirilis oleh Taliban. Dalam rekaman itu Bergdahl mengatakan ia ingin kembali ke keluarganya di Idaho dan menyatakan perang di Afghanistan itu tidak pantas dibayar dengan banyak nyawa yang telah terbunuh atau yang tertawan di penjara.
Kembali ke Amerika dan Dicap Penghianat
Bowe Bergdahl belum bisa tenang setelah bebas dari tahanan Taliban. Pejabat militer Amerika Serikat mengatakan Bergdahl diselidiki terkait kepergiannya tanpa izin meninggalkan pos tugas. Tindakan sang prajurit membuat rekan sepeleton mempertaruhkan nyawa untuk mencarinya.
Bergdahl bebas setelah AS dan Taliban menyepakati penukaran tahanan. Pemerintahan Barack Obama sepakat untuk melepaskan petinggi Taliban yang berada di Penjara Guantanamo, Kuba.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: