Anak-Anak di Afghanistan Terancam, Ferdinand Senggol JK dan Rektor Pro Anies, Semoga Mau Bantu..
Politikus Ferdinand Hutahaean ikut merespons kabar memprihatinkan dari Afghanistan, terkait jutaan anak-anak yang terancam kekurangan gizi.
Terkait itu, pihaknya pun menyeret nama Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar yang pro pada kebijakan-kebijakan Gubernur Anies Baswedan. Baca Juga: Ferdinand Ngomongin Pasangan yang Cocok Buat Anies Baswedan, Ganjar atau Prabowo?
Menurutnya, kedua tokoh tersebut selama ini mendukung Taliban.
Baca Juga: Ribut-ribu 3 Periode, Ferdinand Endus: Mereka Takut Berhadapan dengan Jokowi!
“Semoga Musni Umar dan Pak JK mau membantu anak2 ini,” cetusnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (15/9/2021).
Semoga Musni Umar dan Pak JK mau membantu anak2 ini. https://t.co/JorrCDGDkl
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) September 14, 2021
Adapun, Seperti dilaporkan CNBC, Senin (13/9/2021), setidaknya sejuta anak di Afghanistan akan menderita kekurangan gizi akut yang parah tahun 2021.
Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore memperingatkan bahwa anak-anak Afghanistan bisa kehilangan nyawa tanpa perawatan yang tepat.
Pernyataan Henrietta Fore datang pada saat yang sangat penting untuk bantuan internasional ke Afghanistan. Sejak pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus, sebagian besar negara maju di Barat telah membekukan bantuan langsung ke Afghanistan.
“Hampir 10 juta anak perempuan dan laki-laki bergantung pada bantuan kemanusiaan hanya untuk bertahan hidup,” seru Henrietta Fore pada pertemuan tingkat menteri PBB tentang krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan.
Fore memohon kepada masyarakat internasional dan negara-negara kaya untuk membantu mencegah penderitaan lebih lanjut setelah pemerintah Afghanistan yang didukung AS runtuh hampir semalam bulan lalu dan gerilyawan Taliban menguasai negara itu. "Tolong bantu kami," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil