Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Ekspor Sawit Bergerak Positif, Ini Salah Satu Penyebabnya

Tren Ekspor Sawit Bergerak Positif, Ini Salah Satu Penyebabnya Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan menyampaikan, kinerja ekspor minyak sawit dan produk turunannya bergerak positif seiring kendala produksi yang dialami Malaysia. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag, Kasan Muhri, mengatakan, kinerja positif ekspor minyak sawit disebabkan kemampuan Indonesia mengisi pasar ekspor yang sebelumnya dipasok oleh Malaysia.

"Seperti kita ketahui, Malaysia menghadapi lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu lalu yang menyebabkan kegiatan produksi sawit di Malaysia sedikit banyak mengalami gangguan," katanya.

Baca Juga: 7 Bulan di 2021, Nilai Ekspor Sawit Dekati Total Nilai Ekspor 2020

Lebih lanjut dikatakan Kasan, hal ini menjadi peluang Indonesia untuk mengambil alih pasar yang selama ini diisi oleh Malaysia. Terdapat potensi peningkatan volume ekspor produk minyak sawit Indonesia pada neraca perdagangan Agustus tahun ini.

Kombinasi antara harga yang tinggi dan peningkatan volume yang cukup besar menyebabkan nilai ekspor minyak sawit Indonesia diperkirakan akan meningkat signifikan pada neraca perdagangan. Sebelumnya, data Gapki mencatatkan, ekspor minyak sawit pada Juli 2021 naik 716.000 ton menjadi 2,74 juta ton.

Kenaikan volume ekspor terbesar terjadi untuk tujuan 27 negara Uni Eropa yang bertambah 139.200 ton menjadi 509.700 ton; India bertambah 122.500 ton menjadi 231.200 ton; impor Pakistan bertambah 119.400 ton menjadi 277.200 ton; dan pengiriman ke China yang bertambah 104.100 ton menjadi 522.200 ton. Kenaikan ekspor terbesar terjadi pada olahan CPO, sebesar 548.000 ton menjadi 2,11 juta ton, sementara CPO naik 104.000 ton.

"Nilai ekspor produk minyak sawit Juli 2021 mencapai US$2,80 miliar. Naik US$684,5 juta dari pada Juni 2021," kata Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono.

Kenaikan nilai ekspor didukung oleh kenaikan harga rata-rata CPO dari US$1.054 per ton pada Juni menjadi US$1.124 ton CIF Rotterdam pada Juli 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: