Menyikat gigi seusai sarapan memang dapat membuat napas lebih segar. Akan tetapi, dokter gigi justru mengatakan kebiasaan ini malah bisa berbahaya dan dapat merusak gigi.
Baca Juga: Apakah Madu Berbahaya untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes?
Menyikat gigi segera setelah makan pagi bahkan juga bisa menghilangkan kilau putihnya. Itu artinya, menyikat gigi beberapa menit setelah sarapan adalah ide yang buruk.
"Email berharga yang melapisi gigi untuk sementara akan melemah setelah makan karena paparan asam yang ada dalam makanan. Jadi menyikat gigi setelah makan akan berisiko merusaknya," kata dokter gigi di Harley Street, drg Richard Marques.
Makanan dan minuman yang tinggi asam akan mengikis email yang melindungi gigi. Proses ini dikenal sebagai erosi gigi.
Menyikat gigi setelah makan akan mengubah penampilan gigi. Alat bantu kunyah itu jadi lebih rentan berubah warna dan membuka pintu bagi bakteri yang dapat menyebabkan pembusukan.
Baca Juga: Studi Mengungkapkan 50 Persen Penderita Diabetes Tidak Patuh Pengobatan
Kerusakan enamel secara permanen juga dapat menyebabkan sensitivitas. Enamel merupakan bagian penting karena merupakan salah satu pelindung tubuh yang melindungi gigi.
"Itu tidak dapat dipulihkan sehingga sangat penting untuk menjaganya," kata drg Marques.
Jadi, kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi? Drg Marques mengatakan, sebetulnya tidak masalah menyikat gigi sebelum atau sesudah makan, tetapi perhatikan jedanya.
"Kalau mau sikat gigi, Anda harus menunggu setidaknya 30 menit setelah makan atau setidaknya 10 menit sebelum makan untuk memastikan bahan aktif dalam pasta gigi memiliki kesempatan melakukan tugasnya dan melindungi gigi, dan agar email mengeras,” ungkap drg Marques yang juga pemilik drg Richard Clinics.
Alih-alih menyikat gigi setelah makan, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sisa makanan yang menempel di gigi. Caranya sederhana, yakni berkumur saja dengan air putih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto