Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut "semua agama itu benar di mata Tuhan".
"Pernyataan tentang semua agama adalah benar itu sesat dan menyesatkan. Ia harus bisa membedakan antara pluritas agama dan paham pluralisme,” kata Kiai Muhyiddin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/9/2021).
Sehubungan dengan itu, Kiai Muhyiddin meminta Dudung untuk membaca dengan baik Fatwa MUI No 7 /2005 tentang haramnya paham pluralisme, sekularisme dan liberalisme.
"Fatwa MUI 2005 berlaku untuk publik, terutama umat Islam. Itu adalah bentuk tanggung jawab moral MUI,” jelasnya.
Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah itu mengatakan, seharusnya para petinggi negeri ini menghindari semaksimal mungkin membuat pernyataan tentang sesuatu yang bukan bidangnya.
"Ini sangat penting agar tak menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat,” kata Kiai Muhyiddin.
Menurutnya, pernyataan Letjen Dudung secara tak langsung sebagai bentuk dukungan terhadap paham relativisme dimana kebenaran itu dianggap tak jelas dan abu-abu.
"Ia harus minta maaf dan menarik pernyataan tersebut segera mungkin,” tegas Kiai Muhyiddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat