Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Penampakan Muka Memar M Kece Usai Dipukuli Irjen Napoleon Bonaparte

Begini Penampakan Muka Memar M Kece Usai Dipukuli Irjen Napoleon Bonaparte Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beredar foto penampakan Muhamad Kosman alias Muhamad Kece atau M Kece yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh Irjen Napoleon Bonaparte di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Tampak, wajah Kece agak memar di bagian mata kiri.

“Betul (foto muka memar M Kece),” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi saat dihubungi wartawan pada Senin, 20 September 2021.

Baca Juga: Kece Dibogem Mentah Jenderal Bonaparte, Novel : "Untung Masih Hidup!"

Terlihat, Kece memakai kaos hijau bertuliskan ‘Flag & Co’ sendirian dengan wajah lesu. Pria yang tampak rambutnya banyak uban itu mukanya bengep atau memar bagian mata sebelah kiri.

Sebelumnya diberitakan, Inspektur Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte menyampaikan surat terbuka usai beredarnya informasi mengenai penganiayaan yang dia lakukan terhadap M Kece di rumah tahanan. 

Dalam surat yang kabarnya disebarluaskan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara, Napoleon mengakui bahwa tindak penganiayaan yang dilakukannya terhadap Youtuber tersebut adalah benar.

"Akhirnya, saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap kace apapun risikonya," kata dia dikutip dari surat itu pada Minggu, 19 September 2021.

Dia menjelaskan, sebagai orang yang dilahirkan oleh orangtua yang beragama Islam, dibesarkan di lingkungan Islam dan taat terhadap ajaran agama tersebut, dia mengaku tidak bisa menolerir penghinaan.

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, al quran, rasulullah, saw dan akidah islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," papar dia.

Di sisi lain, dia berujar, perbuatan yang dilakukan Kece alias Muhammad Kosman ini juga pada dasarnya telah membahayakan persatuan, kesatuan dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: