Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Infeksi Melioidosis Terdeteksi di AS dan Menyebabkan Kematian

Infeksi Melioidosis Terdeteksi di AS dan Menyebabkan Kematian Ilustrasi Norovirus. | Kredit Foto: Twitter/asyikfmrtm
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak Maret hingga Juli 2021 ini Amerika Serikat mencatat adanya empat kasus infeksi melioidosis yang tersebar di empat negara bagian. Dua kasus di antaranya menyebabkan kematian hingga memicu perhatian nasional.

Livescience melansir melioidosis adalah infeksi bakteri Burkholderia pseudomallei. Jenis bakteri yang hidup di tanah dan air di daerah tropis serta sub tropis.

Baca Juga: Berbahaya! Beberapa Tanda Ini Tidak Boleh Diabaikan Penderita Diabetes Tipe 2

Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari borok kulit hingga abses pada banyak organ. Bahkan, ada yang dapat menyebabkan pneumonia.

Namun, beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, sehingga orang yang terinfeksi bisa saja tidak menyadari bahwa mereka telah terkena bakteri.

Seseorang dapat terinfeksi ketika melakukan kontak langsung dengan bakteri B. pseudomallei. Ada juga kemungkinan tertular dengan menghirupnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan kemungkinan cara penularannya dengan:

  • Menghirup tetesan air yang terkontaminasi atau serpihan debu
  • Menelan tetesan air yang terkontaminasi
  • Makan makanan yang ditanam di tanah yang terkontaminasi
  • Kontak dengan luka terbuka di kulit

Penularan juga dapat terjadi antar orang melalui kontak darah atau cairan tubuh, tetapi ini jarang terjadi.

Jurnal Nature Microbiology mencatat terdapat 165 ribu kasus melioidosis setiap tahunnya. Sebagian besar kasus tersebut terjadi di Asia Tenggara serta Australia bagian utara.

Baca Juga: Ngeri! Ini Dampak Kesehatan Turunan yang Parah Akibat Diabetes

Sebaliknya, di Amerika Serikat kasus ini sangat jarang terjadi. Empat kasus melioidosis ini pun masih menjadi misteri. CDC hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait asal usul infeksi dan metode penularannya.

Penderita melioidosis biasanya akan diberi antibiotik secara intravena selama dua minggu untuk mengobati melioidosis. Apabila pasien masih memerlukan pengobatan tambahan, dokter akan memberikan antiobiotik lagi selama empat hingga enam minggu.

CDC merekomendasikan tiga sampai enam bulan terapi antimikroba oral setelahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: