Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada! Diabetes Punya Keterkaitan dengan Masalah Kesehatan Tulang

Waspada! Diabetes Punya Keterkaitan dengan Masalah Kesehatan Tulang Kredit Foto: Unsplash/Harlie Raethel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Umum dipahami bahwa diabetes akan membawa dampak kesehatan pada organ tubuh seperti jantung dan ginjal. Kadar gula yang tinggi dan tidak optimalnya insulin dalam tubuh membuat oragan-organ tersebut terkena dampaknya.

Tapi pernakah Anda berfikir tentang diabetes dan tulang, sendi, atau otot? Apakah hal ini memiliki keterkaitan? Seberapa besar keterkaitan antara diabetes dan kesehatan tulang, otot, dan sendi?

Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Baca! Ternyata 7 Kebiasaan Ini Tanpa Disadari Memengaruhi Kadar Gula Darah

Melansir laman kesehatan Verywell Health, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan sistem muskuloskeletal, yang meliputi tulang, sendi, ligamen, dan tendon.

Diabetes juga terkait dengan radang sendi. Istilah arthritis mengacu pada berbagai jenis kondisi yang menyebabkan peradangan dan kekakuan sendi yang menyakitkan.

Orang dengan diabetes, terutama mereka dengan T1D (Tipe 1 Diabetes), cenderung memiliki kualitas tulang yang lebih rendah dan peningkatan risiko patah tulang. T1D mempengaruhi orang muda ketika massa tulang mereka masih tumbuh.

Massa tulang puncak adalah kekuatan dan kepadatan maksimum yang dapat dicapai tulang. Massa tulang puncak yang rendah meningkatkan risiko osteoporosis seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Penderita Diabetes Boleh Makan Sate? Ternyata Mengonsumsi Daging…

Orang yang menderita diabetes lama, kontrol gula darah yang buruk, atau yang menggunakan insulin tampaknya memiliki risiko tertinggi untuk masalah tulang dan sendi. Selain itu, komplikasi diabetes, termasuk kerusakan saraf, kelemahan otot, gula darah rendah, dan penglihatan kabur , dapat menyebabkan jatuh dan patah tulang.

Orang dengan diabetes T2D (Tipe 2 Diabetes) biasanya memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi karena peningkatan berat badan, sehingga mereka sering tidak didiagnosis dengan kepadatan tulang yang rendah atau osteoporosis.

Tanpa indikasi massa tulang yang rendah, itu berarti mereka tidak mengambil kesempatan untuk mencegah dan mengurangi risiko patah tulang.

Baca Juga: Penting! Ini Cara Mengatasi Nyeri Kaki pada Penderita Diabetes

Risiko mereka lebih tinggi daripada orang lain dalam populasi umum yang tidak menderita T2D. Selain itu, ada bukti yang menunjukkan kekuatan tulang pada orang dengan T2D 10% lebih rendah dari rekan-rekan mereka tanpa kondisi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: