Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Sate? Ternyata Mengonsumsi Daging…

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Sate? Ternyata Mengonsumsi Daging… Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjaga kadar gula darah di posisi normal adalah kewajiban yang harus dilakukan penderita diabetes. Hal ini berimplikasi pada kontrol asupan makanan dan minuman yang menjadi salah satu faktor utama peningkatan gula darah.

Salah satu makanan yang menjaddi favorit masyarakat Indonesia adalah sate yang berbahan dasar utama daging. Muncul pertanyaan, apakah penderita diabetes aman untuk mengonsumsi daging? Bagaimana dengan sate, apakah penderita diabetes juga bisa mengonsumsinya?

Baca Juga: Luka pada Tubuh Penderita Diabetes Kerap Menimbulkan Bau, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Melansir laman kesehatan Healthline, Pada tahun 2018, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care mengidentifikasi hubungan potensial antara konsumsi daging menggunakan metode memasak api terbuka dan suhu tinggi, dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Para penulis (peneliti) menemukan bahwa peserta penelitian lebih mungkin untuk menerima diagnosis diabetes jika mereka makan daging merah atau ayam yang dimasak di atas api terbuka atau menggunakan panas tinggi.

Daging yang dimasak dengan cara ini memiliki kadar amina heterosiklik (HCA) yang tinggi. Ini terbentuk ketika komponen yang ditemukan dalam daging (seperti protein dan gula) bereaksi dengan suhu tinggi. Daging matang memiliki kadar HCA tertinggi.

Para peneliti juga mengaitkan senyawa ini dan senyawa lain yang dikenal sebagai hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dengan peningkatan risiko kanker pada penelitian pada hewan, menurut National Cancer Institute.

Namun, penting untuk diketahui bahwa para peneliti belum menemukan hubungan antara PAH dan kanker pada manusia.

Baca Juga: Ngeri! Ini Dampak Kesehatan Turunan yang Parah Akibat Diabetes

Sebuah tinjauan studi tahun 2015 tentang topik serupa mengidentifikasi hubungan yang lebih kuat antara daging merah olahan dan risiko diabetes. Contoh daging olahan termasuk sosis, potongan daging dingin, dan daging yang diawetkan dengan garam.

Sementara para peneliti masih mengidentifikasi hubungan antara daging dan risiko diabetes, pemikiran umum adalah bahwa tingkat lemak jenuh dan kalori yang lebih tinggi yang ditemukan dalam produk daging saling berhubungan.

Haruskah ‘blacklist’ daging?

American Diabetes Association (ADA) tidak membuat rekomendasi untuk sepenuhnya menghilangkan daging atau jenis makanan apa pun untuk penderita diabetes.

Dalam Standar Perawatan Medis dalam Diabetes 2021 mereka, ADA merekomendasikan makan sumber protein tanpa lemak, yang mungkin termasuk daging tanpa lemak.

Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tidak menemukan hubungan antara konsumsi daging dan kadar glukosa darah atau insulin yang lebih tinggi pada mereka yang sudah menderita diabetes tipe 2.

Bagaimana memilih cara memilih daging?

Mereka yang menderita diabetes tidak harus ‘membuang’ daging sepenuhnya, tetapi mungkin ide yang baik untuk memilih sumber daging dengan bijak.

Selain berfokus pada jenis daging yang Anda beli, siapkan daging Anda menggunakan metode memasak berkaitan dengan bumbu dan cara masak yang dipakai. Dan tidak lupa jumlah asupan daging yang masuk ke tubuh.

Baca Juga: Bagaimana Tanda Luka Penderita Diabetes Akan Sembuh? Yuk Kenali 4 Tahap Penyembuhan Luka

Selalu konsultasikan langkah yang akan diambil untuk kondisi kesehatan tertentu kepada tenaga kesehatan agar aman dan tepat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: