Salut! Belasan Anak Muda Jawab Tantangan Sosial dan Lingkungan Hidup di Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Sebanyak 19 orang muda dari berbagai kota di Indonesia hadir dalam panel Ashoka Young Changemaker 2025, di Hotel Artotel Gelora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025). Dengan rentang usia 12-20 tahun, belasan orang muda ini mempresentasikan inisiatif dan gerakan perubahan dalam menjawab isu sosial serta lingkungan hidup, di hadapan sejumlah juri.
Misalnya saja Kanaya M. (19), remaja asal Muara Bungo, Jambi, yang mempresentasikan gerakan perubahan Edukasi Berjalan. Dalam gerakan ini, Kanaya mengedukasi anak-anak di komunitas marjinal tentang hak asasi manusia dan mengasah pemikiran kritis isu kesenjangan. Ada juga Rana A. (16), asal Bandung, Jawa Barat, yang membangun gerakan Jabar Tapa untuk generasi remaja tanggap bencana, terutama gempa bumi dan longsor, melalui edukasi dan advokasi.
Untuk finalis termuda, hadir Hanna A. (12) dari Jakarta. Dalam presentasinya, Hana menjelaskan tentang gerakan perubahan Jadikan Buku Teman Baikmu. Di gerakan tersebut, Hana membuat cara seru untuk mengajak anak-anak agar gemar membaca melalui aktivitas berburu harta karun dan sahabat pena. Di sisi lain, datang finalis dari Surabaya, Jawa Timur, Febriand V. (20) dengan gerakan Black Screen. Dalam gerakan ini, Febriand menggagas sebuah wadah bagi remaja dengan disabilitas untuk membuat film dan mengangkat isu yang mereka alami.
Baca Juga: Kartini Penggerak Lingkungan dari Sampah Bukit Berlian
Selain keempat orang muda tersebut, berikut finalis Ashoka Young Changemakers dan inisiatif lainnya yakni Andhika S. (15/Generasi Inspiratif Muda/Jambi), Anisa M. (20/Inovasi Kata Karsa/Kubu Raya, Kalimantan Barat), Avhinza P. (17/Sekolah Damai/Bandar Lampung, Lampung), Chelsea G. (19/Eco Oil/Surabaya, Jawa Timur), Danendra F (18/Panoramind/Boyolali, Jawa Tengah), Grestine D. (19/PARTY/Semarang, Jawa Tengah).
Kemudian Izzudin A. (18/Langgar Mu/Kediri, Jawa Timur), Maylyn F. (16/Educe/Bandung, Jawa Barat), Michelle K. (17/Book Buddies/Bekasi, Jawa Barat), Nadia M. (19/Daur Karbon/Yogyakarta), Putri L. (18/Walice/Bandung, Jawa Barat), Reva F. (14/Intensifikasi Bunga Telang/Surabaya), Salwa K. (14/Readocil & Grandung/Jakarta), Tsani R. (17/Green Circle Sustainability/Yogyakarta), dan Yugo S. (16/Buta Digital Indonesia/Surabaya).
Para orang muda ini memulai gerakan perubahannya dengan modal empati dan rasa peduli akan lingkungan sekitar. Seperti yang dituturkan salah satu finalis, Chelsea Franssiska Putri Gautama. “Aku memulai gerakan Eco Oil karena belajar dari guru di SMP Santa Maria, Surabaya, agar kita punya empati dan kepedulian tentang lingkungan. Jadi modal awal gerakan ini adalah peduli dengan sekitar, fokus pada satu masalah, dan mencari solusi untuk mengatasinya," kata Chelsea.
Menurut Wahyu Dhyatmika, CEO Tempo Digital (Tempo.co) yang juga merupakan salah satu panelis Ashoka Young Changemaker 2025, program Ashoka Young Changemaker ini sangat penting untuk menemukan dan menyemaikan bibit-bibit pemimpin muda dari seluruh Indonesia.
“Para finalis memulai program perubahan yang nyata untuk memperbaiki situasi di sekelilingnya dan menularkan keberanian untuk berbuat sesuatu di tengah kesulitan dan tantangan,” kata Wahyu usai mendengarkan inistatif para finalis muda Ashoka Young Changemaker 2025.
Baca Juga: Ini Alasan Energi Surya Adalah Strategi Tepat Wujudkan Industri Ramah Lingkungan
Sementara menurut penelis Michele Soeryadjaya, yang juga Director William & Lily Foundation, semua kandidat Ashoka Young Changemaker telah memberikannya harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik. “Saya senang sekali bisa berpartisipasi dalam proses panel ini, bertemu dengan orang-orang muda yang memiliki inisitaif besar untuk menjawab permasalahan dan sangat inspiratif,” kata Michelle.
Menurut Youth Years Manager Ashoka Indonesia, Ara Kusuma, tim Youth Years Ashoka telah melakukan seleksi awal terhadap 356 pelamar muda yang membawa inovasi mereka masing - masing dalam program AYC 2025 ini. Pada proses pemilihan tingkat nasional tersebut, semua pendaftar pembaharu muda melewati tahap wawancara dan terpilih 19 orang kandidat.
“Sebelum mereka berhadapan dengan para juri dan melalukan presentasi secara tatap muka, para finalis ini telah melalui proses penyaringan dan wawancara daring dengan tim Ashoka Indonesia dan global,” terang Ara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement