“Sebagai contoh, misal customer harus berkunjung kecabang dan saat itu terjadi antrian cukup panjang. Bank dengan segera harus dapat memberikan alternatif layanan seperti internet banking,".
"Apapun jenis transaksi yang diinginkan misalnya transfer, setor tunai, cek saldo, semuanya dapat dilakukan melalui mobile banking dan dapat diakhiri di cabang manapun, sehingga nasabah bisa melakukan transaksi di berbagai channel dengan pengalaman perbankan yang sama dengan data yang komprehensif.” rinci Nugraha.
Diakui oleh Nugraha, beberapa bank basar di Indonesia sudah mulai melakukan transformasi digital dengan benar secara bertahap namun belum terlalu mengarah kepada bisnis inti. Karena resiko tinggi, seperti akan mengganggu binsis, teknologi, dan bahkan biaya yang tidak sedikit.
“Pelaksanaan migrasi core itu bisa berlangsung antara 2-3 tahun. Tapi itu bisa dilakukan secara bertahap misalnyadengan strategi, depan, tengah dan belakang. Dengan omnichannel, bank dapat memberikan berbagai pilihan channel kepada para customernya dan dapat mereka dapat melakukan operasi perbankan yang sama, melalui situs web, aplikasi seluler, call center, cabang bank, atau channel lain yang tersedia,"
"Omnichannel akan memberikan berbagai implikasi yang positif seperti peningkatan layanan kepuasan pelanggan, peningkatan dalam pengumpulan data, sinkronisasi data dan hemat waktu dan keamanan.
Saat ini momentum untuk melakukan transformasi digital bagi bank sudah tepat dan harus segera dilakukan dan pada akhirnya dapat mendorong efisiensi dan kemudahan, baik bagi bank maupun nasabah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat