Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koperasi Hadapi Sejumlah Tantangan, Kemenkop-UKM Sebut Perlu Merger Bisnis

Koperasi Hadapi Sejumlah Tantangan, Kemenkop-UKM Sebut Perlu Merger Bisnis Kredit Foto: Instagram/Ahmad Zabadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi, mengungkapkan bahwa keberadaan koperasi saat ini masih memenuhi skala ekonomi nasional.

Skala yang masih kecil dan parsial menyebabkan belum terhubungnya koperasi dengan rantai pasok. Selain itu, pilihan komoditas yang ditentukan belum sesuai dengan kebutuhan pasar. Di sisi lain, minimnya pemanfaatan teknologi di koperasi juga dipengaruhi faktor masih adanya pegawa-pegawai yang secara usia sudah memasuki usia lanjut yang mengalami kegagapan teknologi.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Dorong Transformasi Koperasi Melalui Program Korporatisasi Pangan

"Inilah yang kita dorong untuk koperasi modern dalam skala kecil, terbatas, dan pilihan komoditas belum terhubungan dengan pasar dan belum terhubung dengan rantai pasok. Ini yang kita dorong dengan merger karena ini bagian dari strategi bisnis karena yang perusahaan besar juga melakukan merger juga," ujarnya dalam Simposium Nasional Stuid dan Praktik Ekonomi Berparadigma Pancasila, Senin (27/9/2021).

Ahmad mengatakan, dengan mencontohkan proses merger Tokopedia dengan Gojek, menurutnya, cara tersebut juga dapat diterapkan di koperasi sebagai salah satu cara baru dalam strategi bisnis koperasi agar dapat meningkatkan daya saing dengan mengintegrasikan kepada rantai pasok pada komoditas yang sedang dikembangkan.

Untuk memperkuat daya saing anggota koperasi yang juga pelaku UMKM, koperasi harus dapat memperkuat daya saing dengan melakukan investasi peralatan yang selama ini tidak dapat dibeli secara individu oleh anggota koperasi disebabkan harga yang mahal.

Dengan koperasi yang melakukan investasi peralatan, koperasi dapat mengembangkan vectory sharing alat produksi yang dapat dikelola dan dipakai bersama seluruh anggota koperasi secara bergantian.

"Koperasi juga dapat mengontrol kualitas komoditasnya melalui penerapan kontrol kualitas (quality control) yang kuat. Di sinilah cara kita agar meningkatkan daya saing dari produk UMKM yang juga anggota koperasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: