Pengamat politik Rocky Gerung berkomentar atas polemik antara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan versus aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Menurut Rocky, tim kuasa hukum Luhut harus menghormati kebebasan seorang akademisi dalam melakukan riset.
“Jika tidak, nantinya tiap kali kita melakukan riset akademis, kita mundur karena objek risetnya menyangkut nama seseorang di istana,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (28/9).
Baca Juga: Halo Opung Luhut, Anda Harus Dengar! Ada Saran Bijak dari Anak Buah Prabowo
Rocky menilai bahwa tim kuasa hukum Luhut tidak punya tradisi riset akademis.
Pasalnya, di dalam riset akademis, jika menyebutkan nama tokoh yang mempunyai koneksi politik-ekonomi hukumnya adalah sah.
“Sebab, kekuatan kekuasaan itu menyelundup melalui tokoh-tokoh tersebut,” ungkapnya.
Akademisi itu mengatakan bahwa Luhut mempunyai kepentingan di situ.
Sebab, Luhut juga sempat menjadi pengusaha di industri ekstraktif.
“Soal-soal semacam itulah yang seharusnya bisa dihitung oleh Luhut,” katanya.
Rocky memaparkan bahwa saran untuk lakukan damai dengan meminta maaf memang baik.
Namun, pihak Luhut tidak bisa meminta pihak Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti untuk tak mengulangi perbuatan.
“Itu artinya mengancam, karena ini perbuatan meneliti, bukan perbuatan kriminal,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: