Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PaEko Platform Bagi Kreator dan Seniman untuk Bisnis Kaos Tanpa Modal

PaEko Platform Bagi Kreator dan Seniman untuk Bisnis Kaos Tanpa Modal Kredit Foto: PaEko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak sedikit para kreator maupun seniman di bidang desain yang kesulitan mendapatkan peluang penghasilan. Untuk memulai bisnis pun membutuhkan modal yang lumayan menguras dompet.

Modal untuk membeli kaos polosan, belum lagi mesin printing yang cukup mahal. Tapi beruntungnya, di masa yang penuh kemudahan ini ada wadah yang memfasilitasi para kreator ini untuk berbisnis.

Platform PaEko adalah jembatan bagi para komunitas, kreator maupun penikmat desain untuk menjual karya-karyanya dengan mudah, tanpa ribet dan tentunya tanpa modal. Sebab, para kreator tak perlu mengeluarkan modal untuk keperluan bisnis.

"Sekarang ini kita telah memasuki era industri 5.0, kecepatan dan kemudahan itu sudah bukan pilihan lagi tapi keharusan. Sekarang kita sudah tidak perlu lagi repot mencari vendor kaos, mengurus pembayaran, mengurus pengiriman karena semuanya sudah ditangani oleh PaEko ini," kata Kevin Adam, Chief Technical Officer PaEko, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (28/9/2021). 

Baca Juga: Wow, Temu Bisnis UMKM di KKI 2021 Capai Rp207 Miliar

Platform PaEko juga mengurus seluruh proses pemesanan hingga produksi kaos, anggota platform ini atau kreator hanya perlu meng-upload desain mereka. Untuk kualitas printing juga tak perlu dikhawatirkan, sebab PaEKo menggunakan teknologi digital printing terkini yang berkualitas yakni Direct To Film (DTF).

Pakaian yang di-print menggunakan teknologi DTF kekuatan hasil sablon lebih awet, anti retak dan warnanya solid. Sehingga menguntungkan bagi pelanggan karena kualitas sablon pun tahan lama.

Kreator bisa mengatur desain dengan mudah mulai dari memberi nama brand sendiri, memasang posisi logo atau desain tampak depan maupun belakang, warna dan bahan pakaian, hingga ukuran dan model lengan. PaEko juga memiliki T-Shirt editor untuk membantu pengguna menyesuaikan desain yang diinginkan.

Pengguna atau anggota platform bisa menentukan keuntungan mereka sendiri dan setiap produk yang terjual akan otomatis masuk ke saldo para kreator. Platform PaEko juga memberikan sejumlah pembayaran bisa melalui BRI, Mandiri, BNI dan Permata Bank. Serta beragamyakni JNE, J&D Ekpress dan Sicepat.

"Banyak sekali anak-anak muda yang kreatif, dengan adanya platform ini, kreatifitas mereka bisa tersalurkan dengan mudah terlebih platform ini gratis siapa saja bisa buat brand di PaEko," Adam Yusron, Chief Marketing Officer PaEko.

Baca Juga: Transformasi ke Digital Harus Segera Menyentuh Bisnis Inti

Para kreator bisa mengakses platform PaEko lewat situs www.paeko.id dan Instagram @paeko.mti. Plartform PaEko sendiri diprakarsai oleh dua anak muda, Rahul Putra Adam (19) dan Kevin Adam (21) termotivasi dari pengalaman masa SMA mereka, kemudian lahirkan PaEko dibawah naungan PT Makui Teknologi Indonesia.

"Awalnya ide PaEko ini tercetus ketika membuat kaos angkatan untuk sekolah saya di SMAN 99 Jakarta. Waktu itu tim panitia melakukan penggalangan dana dengan menjual kaos yang hasilnya untuk dana pensi sekolah namun panitia kerepotan soal vendor, packing dan pengiriman. Karena problem tersebut kami buat PaEko," ujar Rahul Putra Adam, Chief Operating Officer PaEko.

Tak sedikit para kreator maupun seniman di bidang desain yang kesulitan mendapatkan peluang penghasilan. Untuk memulai bisnis pun membutuhkan modal yang lumayan menguras dompet.

Modal untuk membeli kaos polosan, belum lagi mesin printing yang cukup mahal. Tapi beruntungnya, di masa yang penuh kemudahan ini ada wadah yang memfasilitasi para kreator ini untuk berbisnis.

Platform PaEko adalah jembatan bagi para komunitas, kreator maupun penikmat desain untuk menjual karya-karyanya dengan mudah, tanpa ribet dan tentunya tanpa modal. Sebab, para kreator tak perlu mengeluarkan modal untuk keperluan bisnis.

"Sekarang ini kita telah memasuki era industri 5.0, kecepatan dan kemudahan itu sudah bukan pilihan lagi tapi keharusan. Sekarang kita sudah tidak perlu lagi repot mencari vendor kaos, mengurus pembayaran, mengurus pengiriman karena semuanya sudah ditangani oleh PaEko ini," kata Kevin Adam, Chief Technical Officer PaEko.

Baca Juga: Peluang Digitalisasi Bisnis Bagi Industri F&B dan Hospitality di Indonesia

Platform PaEko juga mengurus seluruh proses pemesanan hingga produksi kaos, anggota platform ini atau kreator hanya perlu meng-upload desain mereka. Untuk kualitas printing juga tak perlu dikhawatirkan, sebab PaEKo menggunakan teknologi digital printing terkini yang berkualitas yakni Direct To Film (DTF).

Pakaian yang di-print menggunakan teknologi DTF kekuatan hasil sablon lebih awet, anti retak dan warnanya solid. Sehingga menguntungkan bagi pelanggan karena kualitas sablon pun tahan lama.

Kreator bisa mengatur desain dengan mudah mulai dari memberi nama brand sendiri, memasang posisi logo atau desain tampak depan maupun belakang, warna dan bahan pakaian, hingga ukuran dan model lengan. PaEko juga memiliki T-Shirt editor untuk membantu pengguna menyesuaikan desain yang diinginkan.

Pengguna atau anggota platform bisa menentukan keuntungan mereka sendiri dan setiap produk yang terjual akan otomatis masuk ke saldo para kreator. Platform PaEko juga memberikan sejumlah pembayaran bisa melalui BRI, Mandiri, BNI dan Permata Bank. Serta beragamyakni JNE, J&D Ekpress dan Sicepat.

"Banyak sekali anak-anak muda yang kreatif, dengan adanya platform ini, kreatifitas mereka bisa tersalurkan dengan mudah terlebih platform ini gratis siapa saja bisa buat brand di PaEko," Adam Yusron, Chief Marketing Officer PaEko.

Para kreator bisa mengakses platform PaEko lewat situs resmi dan Instagram resmi. Plartform PaEko sendiri diprakarsai oleh dua anak muda, Rahul Putra Adam (19) dan Kevin Adam (21) termotivasi dari pengalaman masa SMA mereka, kemudian lahirkan PaEko dibawah naungan PT Makui Teknologi Indonesia.

"Awalnya ide PaEko ini tercetus ketika membuat kaos angkatan untuk sekolah saya di SMAN 99 Jakarta. Waktu itu tim panitia melakukan penggalangan dana dengan menjual kaos yang hasilnya untuk dana pensi sekolah namun panitia kerepotan soal vendor, packing dan pengiriman. Karena problem tersebut kami buat PaEko," ujar Rahul Putra Adam, Chief Operating Officer PaEko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: