Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Vaksinasi 80 Persen tapi Kasus Meroket, Singapura Kini Tunjukkan pada Dunia Seperti Apa Endemik

Vaksinasi 80 Persen tapi Kasus Meroket, Singapura Kini Tunjukkan pada Dunia Seperti Apa Endemik Anak-anak berjalan pulang dengan wali mereka sepulang sekolah di Singapura pada 17 Mei 2021, saat negara itu bersiap untuk menutup semua sekolah. | Kredit Foto: AFP

Pada Senin (27/9/2021), Singapura mengatakan akan menerapkan kembali beberapa langkah jarak sosial, termasuk mengurangi kelompok makan dari lima menjadi dua orang di restoran dan mengarahkan perusahaan untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah.

Pemerintah Singapura mengatakan langkah-langkah itu akan dilakukan setidaknya selama satu bulan untuk mencegah sistem perawatan kesehatan kewalahan dan memungkinkan kota untuk meningkatkan layanan untuk membantu pasien yang terinfeksi pulih di rumah. Saat ini, 30 orang di Singapura membutuhkan tempat tidur ICU karena COVID-19, naik dari lima kasus pada awal bulan ini.

“Wabah saat ini akan memperlambat pembukaan kembali Singapura dan berpotensi memperpanjang prosesnya,” kata Dr. John P. Ansah, asisten profesor dalam layanan kesehatan di Duke-NUS Medical School di Singapura.

Singapura pada awal September membuka 'jalur perjalanan yang divaksinasi', di mana para pelancong yang divaksinasi dari tempat-tempat berisiko rendah seperti Hong Kong dan Jerman dapat memasuki Singapura tanpa karantina.

Singapura berharap untuk memperluas program itu akhir tahun ini dalam upaya untuk membuka kembali sepenuhnya perbatasannya dan mengatakan rencana itu masih di jalurnya meskipun wabah sedang berlangsung.

“Strategi keseluruhan kami tidak berubah,” kata Menteri Keuangan Lawrence Wong dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Senin (27/9/2021).

“Kami berkomitmen untuk membuka kembali ekonomi dan masyarakat kami secara progresif, tetapi tujuan kami selalu melakukan ini tanpa terlalu membebani sistem rumah sakit kami,” tambah Wong.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: