Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahsyat! Ini Manfaat Kesehatan Ketika Mengonsumsi Udang

Dahsyat! Ini Manfaat Kesehatan Ketika Mengonsumsi Udang Kredit Foto: Antara/Saiful Bahri
Warta Ekonomi -

Udang seringkali dipandang sebagai makanan laut yang kurang menyehatkan karena kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi. Padahal, konsumsi udang juga dapat memberikan manfaat kesehatan tersendiri.

"Udang tinggi kolesterol, tapi itu hanya menjadi permasalahan bagi seperempat populasi yang sensitif terhadap kolesterol dari makanan," jelas ahli gizi Sheah Rarback MS RDN, seperti dilansir Miami Herald, Ahad (3/10).

Baca Juga: Ternyata Usia Paling Tepat untuk Cek Kolesterol dan Tekanan Darah Adalah...

Menurut Rarback, kandungan dalam makanan yang berperan besar dalam meningkatkan kadar kolesterol darah pada kebanyakan orang adalah lemak jenuh. Udang, lanjut Rarback, hanya memiliki kandungan lemak total sebanyak 1,5 gram dan hampir tak memiliki lemak jenuh.

Di samping itu, udang juga memiliki setidaknya dua manfaat bagi kesehatan. Kedua manfaat tersebut adalah menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko kanker.

Hal ini mungkin cukup mengejutkan bagi sebagian orang. Terlebih udang bukan jenis makanan laut yang populer dengan manfaat kesehatannya bagi jantung seperti salmon.

Baca Juga: Penting! Ini 8 Cara Mewujudkan Kualitas Tidur yang Baik untuk Penderita Diabetes

Manfaat dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko kaker ini berasal dari dua kandungan gizi yang menonjol pada udang yaitu selenium dan astaxanthin. Tiga ons udang dapat memenuhi 48 persen kebutuhan selenium harian tubuh.

Selenium merupakan antioksidan yang membantu tubuh menetralisir radikal bebas yang merusak. Manfaat inilah yang kemudian membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko kanker.

Di samping itu, selenium juga merupakan zat gizi esensial dalam produksi glutation peroksidase. Glutation peroksidase juga merupakan antioksidan yang memiliki kemampuan dalam menurunkan inflamasi.

Baca Juga: Kekurangan Gizi Bisa Timbulkan Dampak Jangka Panjang pada Remaja Putri

Astaxanthin adalah pigmen karotenoid yang memberikan ikan serta udang warna merah muda. Astaxanthin merupakan antioksidan yang berkontribusi dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko kanker.

Selain itu, udang diketahui mengandung asam lemak omega 3 seperti halnya salmon, namun dalam kadar yang lebih rendah. Dalam satu porsi udang berukuran tiga ons, terdapat asam lemak omega 3 sebanyak 200 mg. Asam lemak omega 3 diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar trigliserida, seperti dilansir WebMD.

Tiga ons udang juga diketahui mengandung sekitar 85 kalori. Sedangkan kandungan protein dalam tiga ons udang adalah 18 gram.

Dari segi pengolahan, udang adalah salah satu jenis makanan laut yang paling banyak dikonsumsi. Udang tersedia dalam kondisi segar dan juga beku, serta mudah dikreasikan menjadi berbagai hidangan dan memiliki harga yang cukup terjangkau.

Baca Juga: Duh... Ternyata Konsumsi Minuman Manis Meningkatkan Risiko Terkena Demensia

Saat memasak udang, Rarback mengatakan sebagian orang mungkin masih bertanya-tanya mengenai perlu atau tidaknya membuang "benang hitam" yang terdapat pada udang. Jawabannya adalah sesuai dengan preferensi masing-masing.

Sesuatu yang tampak seperti benang hitam pada udang adalah saluran pencernaan udang. Di dalam saluran tersebut memang terdapat bakteri, akan tetapi bakteri tersebut akan ternetralisasi melalui proses memasak. "(Bila tak dibuang) akan memberikan rasa seperti berpasir, namun tak akan merugikan Anda," pungkas Rarback.

Terlepas dari manfaat kesehatan dan kemudahan pengolahannya, udang juga dikenal sebagai makanan yang dapat menyebabkan alergi. Oleh karena itu, penting bagi pengidap alergi udang untuk tidak mengonsumsi makanan laut ini meski udang memiliki manfaat kesehatan.

Baca Juga: Anda Sering Lembur? Waspadai Risiko Kesehatan Ini

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: