Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikhianati Australia Soal AUKUS, Macron: Kami Bisa Tutup Mata dan Bertindak Segera

Dikhianati Australia Soal AUKUS, Macron: Kami Bisa Tutup Mata dan Bertindak Segera Kredit Foto: Antara/Ludovic Marin/Pool via REUTERS
Warta Ekonomi, Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan memberi tahu rekan-rekannya di Eropa bahwa krisis AUKUS dapat menjadi sebuah kesempatan besar. Pesan itu disampaikan kepada Amerika Serikat bahwa Uni Eropa dapat memainkan peran strategis di Indo-Pasifik.

"Kami bisa menutup mata dan bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi. Kami pikir itu akan menjadi kesalahan bagi semua orang Eropa," kata penasihat Macron kepada wartawan, dikutip laman Reuters.

"Benar-benar ada peluang di sini," tambah pejabat itu.

Keputusan Australia untuk membatalkan kontrak kapal selam besar dengan Prancis dan menggunakan kapal rancangan AS sebagai bagian dari aliansi keamanan baru dengan Washington dan Inggris untuk melawan China telah membuat Prancis gusar dan menyebabkan ketegangan antara sekutu Barat.

Negara-negara Uni Eropa dapat memainkan peran strategis di kawasan Indo-Pasifik dengan Amerika Serikat dalam hal perdagangan, keamanan, pertahanan, dan mempertahankan kebebasan navigasi, kata pejabat itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Macron akan mengambil bagian dalam pertemuan puncak informal para pemimpin Uni Eropa di Slovenia pada hari Selasa di mana ia akan memperbarui rekan-rekannya tentang percakapannya dengan Presiden AS Joe Biden bulan lalu setelah Prancis secara singkat memanggil duta besarnya untuk Washington.

"Kami tidak ingin mendorong orang Eropa untuk membuat semacam pilihan biner antara kemitraan dengan AS atau Eropa berbalik ke dalam," kata penasihat Macron.

“Masalahnya adalah bagaimana menciptakan kondisi untuk kemitraan demi kepentingan terbaik Eropa, mengetahui bahwa Amerika Serikat jelas tetap menjadi sekutu kami.”

Macron telah berjuang untuk meyakinkan semua negara anggota UE untuk bergabung dengan dorongannya untuk "otonomi strategis" Eropa di bidang pertahanan, dengan banyak orang di Eropa timur terutama melihat ini sebagai kemungkinan melemahkan aliansi keamanan transatlantik.

Prancis, dengan wilayah seberang laut di Pasifik dan Samudra Hindia dan 7.000 tentara ditempatkan di sana, menganggap dirinya sebagai kekuatan Indo-Pasifik dan telah melakukan kesepakatan senjata dan keamanan dengan India dan, hingga baru-baru ini, Australia, untuk melindungi kepentingannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: