Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

JaWAra Internet Sehat, Anak Muda Jadi Inisiasi Penangkal Hoaks

JaWAra Internet Sehat, Anak Muda Jadi Inisiasi Penangkal Hoaks Kemenkominfo | Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak pandemi, infodemi dari misinformasi dan hoaks menjadi tantangan besar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Peredaran misinformasi yang dapat berakibat fatal membuat orang-orang enggan divaksinasi atau menolak protokol kesehatan.

Melihat kondisi ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) lewat WhatsApp dan ICT Watch menginisiasi JaWAra Internet Sehat. JaWAra merupakan gerakan anak muda dengan 60 aktivis muda dari 28 provinsi akan memimpin lebih dari 100 sesi pelatihan lokal untuk melawan misinformasi selama pandemi dan juga membantu masyarakat dalam meningkatkan keamanan digital dan privasi mereka.

Baca Juga: Bahas Keamanan Digital, Menkominfo Ajak Kolaborasi Multipihak Lindungi Warganet

Tenaga Ahli Mentri (TAM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), Devi Rahmawati mengatakan hoaks tentunya sangat mempengaruhi ketahanan digital nasional. Sedikitnya ia menyebutkan ada 3 soal yang ia sebut sebagai  3K yang merupakan masalah akibat hoaks.

“Satu, kerusuhan sosial, dua, konflik politik, tiga, kerugian ekonomi. Hoaks itu betul betul bisa membawa kematian dan merugikan masyarakat. Catatan OJK lebih dari 114 triliun hilang akibat hoaks seputar ekonomi, hal ini bisa memiskinkan warga,” kata Devi melalui siaran pers virtual bertajuk JaWAra Internet Sehat: Gerakan Anak Muda Se-Indonesia Melawan Misinformasi dengan Cara Beragam, Selasa (05/10).

Ia juga menyebutkan temuan Kominfo soal  isu hoaks sudah ada 1.929 hoaks. Menurutnya hoaks akan menyuburkan permasalahan yang ia sebut 3K, dan hal tersebut akan kembali menghadanag ketahanan digital Indonesia akibat hoaks.

“Pemerintah dalam hal ini punya program. Yaitu digital divide yang merupakan pemerataan digital, insyaallah tahun depan adalah man divide, bagaimana manusianya. kita memastikan selain pemerataan digital, manusianya dalam hal ini SDM juga paham soal akibat hoaks,” tambahnya.

Koordinator Program ICT Watch, Indriyatno Banyumurti mengatakan alasan inisiasi JaWAra Internet Sehat memiliki prinsip sebagai edukasi digital yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia.

“Bagaimanapun pemerintah sudah menyebar instruktur internet di indoensia dari Sabang sampai Marauke. Nah, hal ini  juga harus dibarengi dengan peningkatan SDM. Karena kita lihat untuk menyentuh angka permasalahan lokal kita harus terjun langsung, tidak bisa dari atas langsung ke bawah,” kata Banyu.

Tidak hanya Banyu, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia, Esther Samboh mengatakan program ini juga diprakarsai oleh anak muda di 28 Provinsi dalam menerapkan elemen elemen pancasila, yaitu keberagaman.

“Hal ini merupakan suatu kekuatan yang bukan memecah tetapi menyatukan. Bahasa, Budaya itulah yg tidak tercapture. Makanya anak muda ini yang dijadikan sebagai petugas untuk melihat sendiri budaya dan masalah di daerah masing masing.  Bagaimana menarget dengan baik, membuat perencanaan bahkan eksekusi program mereka,” ujar Esther.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: