Dapat Angin Segar Rp1,7 Triliun, Bos AirAsia Umumkan Siap Kembali Tempur!
Terlepas dari dampak pandemi yang berkepanjangan, AirAsia mulai melihat beberapa 'lampu hijau;.
“Gelembung perjalanan Langkawi telah sukses besar dengan permintaan yang luar biasa sejak kami meluncurkan hingga 90 layanan seminggu mulai 16 September,” kata Kamarudin. “Di Thailand, Indonesia, dan Filipina, kami melihat kemajuan yang menggembirakan karena layanan secara bertahap mulai dilanjutkan.”
Dengan vaksinasi yang berkembang dengan baik di seluruh dunia, Asosiasi Perjalanan Udara Internasional (IATA) juga memberikan pandangan yang lebih optimis untuk industri ini.
Permintaan perjalanan internasional diperkirakan akan berlipat ganda tahun depan dan mencapai 44% dari tingkat pra-pandemi, kata IATA pada hari Senin.
“Ketika negara-negara di kawasan ini terus membahas dan menerapkan gelembung perjalanan dan secara bertahap membuka kembali perbatasan internasional, kami yakin bahwa kami akan dapat pulih dan pulih dengan kuat dalam waktu dekat,” ujar Kamarudin.
AirAsia sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengumpulkan sebanyak 2,5 miliar ringgit (Rp8,5 triliun) melalui pinjaman dan penjualan saham untuk menyediakan likuiditas yang cukup bagi maskapai karena pembatasan perjalanan Covid-19 menyeret lalu lintas penumpang dan kargo lebih rendah. Maskapai ini juga telah beralih ke bisnis digital.
Untuk diketahui, Tony Fernandes dan Kamarudin mengambil alih AirAsia pada tahun 2001 untuk membangun maskapai berbiaya rendah yang akan membuat perjalanan udara terjangkau. Keduanya telah keluar dari peringkat 50 Orang Terkaya di Malaysia tahun ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: