Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Turunkan Berat Badan? Kebiasaan Makan Ini Wajib Ditinggalkan

Ingin Turunkan Berat Badan? Kebiasaan Makan Ini Wajib Ditinggalkan Kredit Foto: Akurat
Warta Ekonomi -

Jika kamu mencoba menurunkan berat badan, bukan hanya pola makan yang perlu disesuaikan. Faktanya, kebiasaan makan juga dapat memainkan peran utama dalam membantu  tujuan penurunan berat badan.

"Banyak orang tahu apa yang harus mereka makan, tetapi cenderung kesulitan saat menerapkan kebiasaan sehat seputar makan," kata Roxana Ehsani, MS, RD, CSSD, LDN, ahli gizi diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics. 

Baca Juga: Temuan Baru Menyebut Covid-19 Bisa Sebabkan Hiperglikemia, Picu Diabetes?

"Misalnya, saya telah melihat sejumlah pasien yang frustrasi karena mereka makan dengan baik dan berolahraga secara rutin tetapi tidak melihat hasil penurunan berat badan yang diinginkan dan tidak tahu mengapa."

Disadari atau tidak, kamu mungkin jatuh ke dalam beberapa kebiasaan tidak sehat yang sama yang menghambat penurunan berat badan. Jika kamu penasaran, berikut beberapa kebiasaan makan yang harus dihindari jika ingin menurunkan berat badan, Selasa (5/10/2021): 

Baca Juga: Harap Tenang, Meski Efektivitas Menurun Setelah 6 Bulan, Vaksin Pfizer Masih...

Makan sambil bekerja

Banyak orang memilih makan sambil bekerja dengan harapan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, atau mungkin memang sedang sibuk. Namun, kebiasaan ini sangat tidak baik. Ini tidak hanya mengurangi kesenangan dan kenikmatan saat makan, tetapi juga mengurangi kesadaran tentang apa dan berapa banyak yang kamu makan

"Tidak mengambil istirahat makan yang tepat sebenarnya dapat lebih berbahaya. Ini dapat mengurangi produktivitas, suasana hati, dan menjamin bahwa kita makan berlebihan di kemudian hari, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu," ujar Ehsani.

Melewatkan makan

"Kesalahan terbesar yang paling sering dilakukan saat ingin menurunkan berat badan adalah melewatkan makan. 

Baca Juga: Apa Itu Diabetes Melitus? Apakah Berbeda dengan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?

"Banyak orang tidak benar-benar mengerti bahwa kamu perlu makan cukup kalori untuk menjaga metabolisme aktif. Sementara melewatkan makan sebenarnya dapat memperlambat metabolisme," kata Kristen Smith, MS, RDN, ahli gizi diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

Dia menambahkan bahwa ini juga dapat menyebabkan rasa lapar yang ekstrem, yang dapat menyebabkan makan berlebihan, menyebabkan kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada jika tidak melewatkan waktu makan.

Makan di depan layar

Makan di depan layar seperti komputer, TV atau smartphone juga bisa membuat kamu  bertambah gemuk dan mencegahmu menurunkan berat badan. Pasalnya, kamu lebih fokus pada layar di depan kami daripada makanan. Itu menyebabkanmu makan tanpa berpikir dan tidak mendengarkan isyarat kenyang dan lapar dari tubuh.

Makan terlalu cepat

"Makan cepat dapat menyebabkan kamu makan berlebihan dan penambahan berat badan. Ini juga dapat menyebabkan kamu mengalami lebih banyak masalah gastrointestinal seperti kembung, bersendawa, dan sakit perut. 

"Dibutuhkan sekitar 20 menit bagi otak untuk mencatat bahwa kamu kenyang, tetapi jika makan lebih cepat dari itu, itu dapat menyebabkan makan berlebihan," kata Ehsani.

Jika kamu adalah pemakan cepat, cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam sebelum mulai makan dan berusahalah untuk menguranginya.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes Tipe 3?

Minum smoothie sebagai pengganti makanan

"Smoothies dapat menjadi makanan yang sangat baik, namun juga dapat menambah kalori dengan cukup cepat," kata Smith.

Smoothie biasanya memiliki jumlah lemak lemak tambahan yang berlebihan dari alpukat, yogurt tinggi lemak atau selai kacang. Selain itu, kamu mungkin suka menambahkan jus atau bahan pemanis lainnya yang dapat meningkatkan kandungan kalori. Ditambah lagi, rasa kenyang yang dihasilka smoothie tidak bertahan lama. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: