Tunjukkan Kalau Saya Gubernur Radikal, Mas Anies Bukan Mau Nakut-nakuti, Kalau Nggak Ada...
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku selama 3,5 tahun menjabat dirinya kerap menutup wawancara dengan media internasional terkait isu radikalisme, ekstremisme, dan konflik antar-agama.
"Saya tidak memberikan wawancara internasional, sampai 3,5 tahun tidak ada. Kenapa? karena media internasional tidak tahu isu detail, media internasional taunya isu global, dan isu global itu adanya ekstremisme, radikalisme, konflik antar-agama," katanya, saat menjadi pembicara di Workshop Nasional DPP PAN di Bali, seperti ditayangkan di kanal YouTube PAN TV, seperti dilihat, Kamis (7/10/2021). Baca Juga: Anies Manfaatkan Warisan Ahok
Ia mengaku media-media internasional tersebut juga selalu bertanya soal tudingan dirinya gubernur radikal dan gubernur ekstrem.
Namun, ia mengaku lebih memilih untuk tidak menjawab isu tersebut karena dirinya yakin isu tersebut akan terjawab seiring berjalannya waktu. Baca Juga: Gagal Gelar Formula E di Monas, Mas Anies Bidik Pulau Reklamasi Garapan Ahok
"Lalu Jakarta kalau diomongin selalu konteksnya seperti itu, jadi saya tidak mau jawab tudingan soal gubernur radikal, gubernur ekstrem, ndak perlu, kenapa? Karena cukup dijawabnya dengan perjalanan waktu," ucap dia.
Karena hal itu, Anies pun menantang pihak-pihak yang kerap mencap dirinya gubernur radikal dan ekstrem.
"Ini sekarang bulan ini (saya) sudah 4 tahun (menjabat), jawabannya begini, 'Tolong tunjukkan kebijakan mana yang radikal dari Gubernur DKI, tolong tunjukkan kebijakan mana yang diskriminatif dari Gubernur DKI, tolong tunjukkan kebijakan mana yang tidak mengayomi kepada semuanya," ujarnya.
"Kalau tidak ada, batalkan semua tuduhan-tuduhan itu, sederhana," tukas Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil