Akses Telekomunikasi Tersedia, Menteri Johnny: Kominfo Gencarkan Pemanfaatan Ruang Digital
Kolaborasi Pemanfaatan Ruang Digital
Dalam kunjungan di Provinsi Papua Barat, Menkominfo meresmikan Pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G. Peresmian tersebut diawali dengan on air di dua kabupaten yang mencakup Desa Isiren, Kecamatan Rumberpoon dan Desa Siresi Kecamatan Soug Jaya di Kabupaten Teluk Wondama, serta Desa Kasi Indah Kecamatan Kasi Kabupaten Tambrauw.
Menteri Johnny berharap, setelah pembangunan BTS 4G, setiap warga dapat memanfaatkan ruang digital dengan baik, terutama untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: KemenkopUKM Gandeng MNC Group Pacu Transformasi Digital untuk Koperasi dan UMKM
"Kita harapkan kita bangun ini, mama-mama, bapak-bapak di rumah bisa mendorong ultra mikro dan UMKM untuk memanfaatkan platform-platform digital, marketplace sehingga barangnya (platform digital) bisa digunakan, tidak saja untuk nonton film, YouTube. Tidak saja itu, tapi untuk digital ekonomi bagi masyarakat," jelasnya.
Kepada pemerintah se-Provinsi Papua Barat, Menkominfo mengingatkan agar saling bersinergi dan berkolaborasi dalam menjaga infrastruktur telekomunikasi yang telah disediakan untuk kepentingan masyarakat.
"Kerja bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, agar di mana titik-titik koordinat tempat dibangunnya Base Transceiver Station. Maka tata ruang pengembangan wilayah harus juga berbasis atau mengacu kepada coverage sinyal yang disediakan," ujarnya.
Dari sisi anggaran, Menteri Johnny memaparkan bahwa dari 824 BTS 4G yang dialokasikan untuk Provinsi Papua Barat sepanjang tahun 2021 dan 2022 memiliki belanja modal dan belanja operasional yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Menkominfo mengharapkan infrastruktur yang disediakan perlu dimanfaatkan dan dijaga dengan baik.
"Untuk 824 Base Transceiver Station ini belanja modalnya lebih dari Rp2,5 triliun, itu untuk Papua Barat saja. Selanjutnya belanja operasionalnya juga tidak sedikit, karena 10%-12% dari belanja modal harus dikeluarkan setiap tahun oleh Kominfo untuk memastikan barang ini (layanan BTS 4G) hidup terus, kalau tidak mati lagi nanti," tandasnya.
Agar dimanfaatkan dan dijaga dengan baik, Menteri Johnny meminta perencanaan dalam pembangunan layanan BTS 4G harus sesuai dengan coverage atau titik lokasi di mana terdapat pemukiman masyarakat.
"Tata ruang desa itu sangat krusial, harus diputuskan secara terkoordinasi dengan baik karena itu penting sekali. Kalau kita masih membangun lagi di wilayah di luar coverage sinyal 4G, kita mengulangi lagi proses panjang untuk menyiapkan sumber pembiayaan yang luar biasa mahalnya dengan tantangan yang besar," imbuhnya.
Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Akses Telekomunikasi dan Peresmian BTS 4G di Provinsi Papua Barat, Menteri Johnny didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latif.
Turut hadir pula Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, serta jajaran pimpinan Konsorsium Lintasarta-Huawei-SEI sebagai mitra pembangunan BTS 4G. Sedangkan dari jajaran pemerintah daerah, hadir Bupati Teluk Wondama Hendrik S Mambor, Bupati Tambrauw Gabriel Asem, serta segenap jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Papua Barat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum