Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sungguh Ironi yang Menyedihkan, 1 Psikiater di Inggris Harus Menangani 12.567 Pasien Akibat Pandemi

Sungguh Ironi yang Menyedihkan, 1 Psikiater di Inggris Harus Menangani 12.567 Pasien Akibat Pandemi Kredit Foto: Pexels/Kampus Production
Warta Ekonomi, London -

Pandemi Covid-19 yang berjalan 1 tahun lebih benar-benar berdampak buruk bagi aspek-aspek kehiduan. Ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan mental pun juga ikut terdampak.

Khusus poin terakir yang disebut, angka baru menunjukkan bahwa 1 Psikiater di Inggris Harus Menangani 12.567 Akibat Pandemi.

Melansir laman Sky News (7/10/21), rekor jumlah orang yang berada dalam daftar tunggu perawatan-penanganan terkait kesehatan mental dan kekurangan psikiater telah menyebabkan badai yang sempurna dalam perawatan kesehatan mental di Inggris.

Baca Juga: Apakah Boleh Penderita Diabetes Melakukan Karate? Ternyata Olahraga Bela Diri…

Banyaknya orang yang tedampak secara mental akibat pandemi tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan tenaga kerja yang menanganai kesahatan mental (psikiater-psikolog).

Royal College of Psychiatrists mengatakan satu psikiater per 12.567 orang dalam menangani kasus kesehatan mental.

College mengatakan data tenaga kerja NHS (National Health Service) menunjukkan ada 4.500 psikiater konsultan penuh waktu untuk 56,5 juta orang - atau satu psikiater per 12.567.

Baca Juga: Varian Delta Menyebabkan Infeksi Parah Bagi Ibu Hamil Khususnya yang Tidak Melakukan Vaksinasi

Dr Adrian James, presiden Royal College of Psychiatrists, mengatakan Tingginya jumlah orang yang berjuang sebagai akibat dari pandemi yang dipasangkan dengan jaminan kesehatan mental yang bersejarah telah menciptakan badai yang sempurna.

"Kami sekarang melihat rekor jumlah orang yang harus menunggu untuk perawatan yang menyelamatkan jiwa, dengan daftar tunggu yang semakin panjang setiap hari” lanjut James.

"Jika pemerintah serius dalam mengatasi tantangan jangka panjang dalam kesehatan mental, pemerintah perlu berinvestasi secara signifikan pada tenaga kerja kita sehingga kita dapat memastikan bahwa permintaan perawatan psikiatri setidaknya dapat dipenuhi di masa depan.” Tambah James.

Baca Juga: Apa Itu Neuropati Diabetik?

James juga menyampaikan bahwa tanpa ketersediaan tenaga kesehatan yang cuup, mereka tidak bisa menangani lonjakan kasus yang mungkin akan datang kembali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: