Neuropati diabetik adalah satu di antara sekian banyak istilah yang dikaitkan dengan kondisi diabetes. Lantas sebenarnya apa itu neuropati diabetik? Apakah itu berbahaya?
Kondisi diabetes seseorang mengakibatkan berbagai komplikasi atau kondisi turunan yang berdampak pada anggota tubuh lainnya. Dampak ini berkaitan dengan kondisi yang sifatnya turunan kronis yang kadang diberikan nama atau istilah lain dan juga dampak yang sifatnya dampak temporal (gatal, dll).
Baca Juga: Apakah Vaksin Covid-19 Aman untuk Penderita Diabetes?
Melansir laman kesehatan Healthline, neuropati diabetik adalah komplikasi serius dan umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Ini adalah jenis kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi jangka panjang. Kondisi ini biasanya berkembang perlahan, terkadang selama beberapa dekade.
Jika Anda menderita diabetes dan merasakan mati rasa, kesemutan, nyeri, atau kelemahan pada tangan atau kaki Anda, Anda harus menemui dokter. Ini adalah gejala awal neuropati perifer. Bahayanya biasanya ketika Anda tidak bisa merasakan sakit dan bisul berkembang di kaki Anda.
Dalam kasus neuropati perifer yang parah atau berkepanjangan, Anda mungkin rentan terhadap cedera atau infeksi. Dalam kasus yang serius, penyembuhan luka yang buruk atau infeksi dapat menyebabkan amputasi.
Baca Juga: Harap Tenang, Meski Efektivitas Menurun Setelah 6 Bulan, Vaksin Pfizer Masih...
Ada berbagai jenis neuropati diabetik yang mempengaruhi berbagai area tubuh Anda, menyebabkan berbagai gejala. Jika Anda menderita diabetes, penting untuk secara teratur memeriksa kadar glukosa darah Anda dan menghubungi dokter Anda jika Anda memiliki gejala neuropati.
Gejala
Gejala bervariasi tergantung pada area yang terkena. Tanda dan gejala umum dari berbagai jenis neuropati diabetik meliputi:
- kepekaan terhadap sentuhan
- kehilangan indra peraba
- kesulitan dengan koordinasi saat berjalan
- mati rasa atau nyeri di tangan atau kaki Anda
- sensasi terbakar di kaki, terutama di malam hari
- kelemahan atau pengecilan otot
- kembung atau kenyang
- mual, gangguan pencernaan, atau muntah
- diare atau sembelit
- pusing saat berdiri
- keringat berlebih atau berkurang
- masalah kandung kemih, seperti pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
- kekeringan vagina
- disfungsi ereksi
- ketidakmampuan untuk merasakan glukosa darah rendah
- masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda
- peningkatan denyut jantung
Jika menemukan gejala-gejala tersebut ada pada Anda, sangat disarankan untuk segera menemui tenaga kesehatan agar mendapat penjelasan lebih detail serta penanganan yang tepat dan aman.
Baca Juga: Apa Itu Diabetes?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: