Apalagi, Jabar kini memiliki kawasan potensial untuk investasi yaitu kawasan Rebana yang akan memiliki 13 kota industri baru.
Untuk lebih banyak menarik investor asing, Jabar kini juga tengah ngebut menuntaskan proyek tol Cisumdawu yang akan jadi akses penunjang menuju Bandara International Jawa Barat (BIJB). Tol Cisumdawu ditargetkan rampung akhir tahun 2021.
"Ada juga persiapan BIJB yang koneksi jalan tolnya akan tembus di akhir tahun ini, tadi ada masukan penguatan BIJB agar lebih kompetitif dan lancar lagi dalam urusan ekonominya," tutur Kang Emil.
Selain dikenal sebagai daerah dengan investasi terbesar di Indonesia, Jabar juga kini sedang disorot positif oleh investor dunia setelah berdirinya pabrik baterai mobil listrik di Karawang. Kang Emil mengatakan, setelah pabrik baterai mobil listrik itu hadir di Karawang diproyeksikan mobil listrik Hyundai pertama bisa dijual mulai April 2022 mendatang.
"Jabar sudah disorot positif sebagai provinsi tempat produksi baterai mobil listrik Hyundai dan April 2022 mobil pertamanya buatan Karawang sudah bisa dijual secara umum," ujarnya.
Di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap pertemuannya dengan Kang Emil untuk menyepakati sejumlah langkah agresif dalam menarik investor.
"Hari ini kita mencari jalan dan bersepakat untuk lebih agresif, Pak Gubernur nanti juga akan pergi ke Jepang dengan Menteri Perdagangan, kalau sama saya ke Abu Dhabi dan Eropa tidak lain untuk mendorong investasi di Jabar," tuturnya.
Erick mengatakan, dalam safari investasi itu, sejumlah perusahaan BUMN akan dilibatkan karena sudah memiliki partner internasional di berbagai negara. Salah satunya PT Pertamina di Balongan Indramayu.
"Kebetulan kami perusahaan BUMN yang saat ini punya banyak partner internasional yang bisa bekerja sama contohnya dengan Pertamina di Indramayu maupun baterai mobil listrik," ujar Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Tegaskan Komitmen Kementerian BUMN Dukung Transisi Energi
Dirinya meminta semua pihak untuk tidak terus terjebak dengan isu Covid-19. Kendati pandemi masih menjadi perhatian serius dengan tetap waspada tetapi perekonomian juga harus terus ditingkatkan.
"Kita jangan terus terjebak isu COVID-19, memang kasusnuya harus kita tekan dan waspada tapi pasca-COVID-19 harus dimulai dari sekarang kita tidak mungkin ambil posisi selalu bertahan dan sekarang kita ambil kesempatan bagaimana investasi harus terus ditingkatkan karena saat ini kita menghadapi revolusi industri 4.0," tutur Erick.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: