China Peringatkan Tidak Punya Pilihan Selain Perang Jika Taiwan Melanjutkan Tindakan Provokatif
Media pemerintah China telah memperingatkan bahwa "kami tidak punya banyak pilihan selain membawa Taiwan ke medan perang" setelah presiden pulau itu bersumpah untuk melawan 'ancaman' dari Beijing.
Surat kabar Global Times mengeluarkan ancaman pada Minggu (10/10/2021), setelah pidato presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang ia bersumpah untuk melawan tekanan dari Beijing untuk "menyatukan kembali" pulau itu.
Baca Juga: Kongres Amerika Minta Jangan Sampai Tangan Tsai Ing-wen Terikat China, Bahaya!
Dalam tanda lain China sedang mempersiapkan perang, militer Beijing mengatakan telah melakukan latihan serangan pendaratan pantai, pada Senin (11/10/2021) memposting video pelatihan ke halaman media sosial surat kabar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Weibo.
Video itu menunjukkan tentara China melakukan pendaratan di pantai dan latihan penyerangan dengan kapal, drone, dan senjata api di provinsi yang berada tepat di seberang laut dari Taiwan.
Mengutip dari 'para ahli' di China, Global Times menuduh 'pemisah' Tsai memicu ketegangan sambil memperingatkan bahwa 'menolak reunifikasi dengan kekerasan hanya akan membawa malapetaka lebih cepat.'
Pidato Tsai 'dipenuhi dengan kebencian terhadap daratan China' karena dia menganggapnya sebagai 'negara musuh', kata Zhang Wensheng dari Universitas Xiamen. Menghadirkan Taiwan sebagai benteng demokrasi melawan China yang otoriter adalah 'provokasi total', tambah Zhang.
"Jika (Tsai) melanjutkan tindakan provokatif seperti itu, daratan tidak punya pilihan selain membawanya ke medan perang," dia memperingatkan.
Editorial yang sama, salah satu dari dua yang diterbitkan setelah pidato Tsai, juga mengutip 'pakar militer' anonim lainnya yang berbicara tentang 'keuntungan nyata' yang dimiliki tentara Beijing atas angkatan bersenjata pulau itu.
"Menolak reunifikasi dengan kekerasan hanya akan membawa malapetaka lebih cepat bagi separatis Taiwan," tambah mereka.
Itu hanya ancaman terbaru yang dibuat media Beijing ke Taiwan, setelah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Perang Dunia Ketiga dapat dipicu 'kapan saja'.
Taiwan memandang dirinya sebagai negara merdeka --Republik China-- tetapi Beijing memandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri dan telah berjanji untuk 'menyatukan kembali' dengan daratan menggunakan kekuatan jika perlu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto