Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beneran Habib Rizieq Dkk Masuk Daftar Hitam Tokoh Berbahaya? Facebook Minta Didemo Nih..

Beneran Habib Rizieq Dkk Masuk Daftar Hitam Tokoh Berbahaya? Facebook Minta Didemo Nih.. Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Ferdinand Hutahean mengatakan Facebook terancam didemo besar-besaran, lantaran media sosial tersebut merilis daftar hitam organisasi dan tokoh yang dinilai berbahaya.

Dalam rilis tersebut, terdapat nama eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab serta petinggi 212 Novel Bakmumin.

"Facebook mengeluarkan daftar hitam sekitar 4.000 organisasi dan tokoh yang dinilai berbahaya. Nama Rizieq Shihab dan Pentolan 212 Novel Bakmumin menjadi nama yang masuk daftar hitam karena dianggap berbahaya. Wuihhh kayaknya Faceebook mau didemo nih," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (14/10/2021). Baca Juga: Habib Rizieq dan Pentolan 212 Novel Bamukmin Masuk Daftar Hitam Facebook

Adapun dokumen tersebut disusun ulang The Intercept berdasarkan daftar asli milik Facebook, berisi nama orang atau organisasi, kategori.

Menurut The Intercept daftar hitam Facebook ini digunakan untuk menyensor konten dan akun yang berafiliasi dengan organisasi atau orang yang masuk dalam daftar tersebut.

Baca Juga: "Kalian Kerasa Gak Hidup Tanpa Rizieq dan FPI Rasanya Adem Banget"

Sementara itu, dilansir GenPi, Novel Bamukmin justru mempertanyakan mengapa hal itu bisa terjadi. Padahal, pihaknya selalu terdepan dalam aksi kemanusiaan.

"Benar banget, tuh. Karena setiap orang yang memposting nama saya di Facebook langsung di take down," kata Novel Bamukmin, Rabu (13/10).

"Facebook sudah salah sikap atau terlalu lebai," sambungnya,

Bahkan, ia mengatakan yang yang seharusnya layak masuk daftar hitam ialah aliran sesat, komunisme, penista agama, sipilis, serta kemaksiatan, dan kemungkaran.

"Harusnya yang dilarang semua yang bertentangan dengan Pancasila, tetapi Facebook untuk menjaga eksistensinya harus menjilat kekuasaan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: