Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Dominasi Distribusi Tingkat Hash Bitcoin Global setelah Tindakan Keras China

AS Dominasi Distribusi Tingkat Hash Bitcoin Global setelah Tindakan Keras China Logo bitcoin. | Kredit Foto: Unsplash/Viktor Forgacs
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyusul tindakan keras China terhadap aktivitas penambangan Bitcoin, Amerika Serikat kini telah muncul sebagai negara terkemuka dalam hal tingkat hash. Menurut Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index (CBECI), penambang Bitcoin (BTC) di AS menyumbang 35,4% dari total distribusi hash rate penambangan BTC secara global.

Data CBECI juga menunjukkan Kazakhstan (18%) dan Rusia (11%) sebagai pusat penambangan Bitcoin utama berikutnya di luar Amerika Serikat. Ketiga negara ini telah memperoleh pangsa pasar yang signifikan setelah larangan penambangan kripto di China.

Baca Juga: BlockFi: Pemilik Kartu Hadiah Bitcoin Kumpulkan 124 BTC

Kembali pada bulan Juni, menurut data dari Cointelegraph, mereka melaporkan bahwa BTC.com, salah satu penambang Bitcoin China terbesar, pindah ke Kazakhstan.

Mungkin yang menarik adalah fakta bahwa data CBECI menunjukkan tingkat hash 0% dari China. Namun, ada kemungkinan bahwa operasi penambangan rahasia masih berlangsung meskipun ada larangan.

AS yang menyumbang bagian terbesar dari distribusi tingkat hash global kemungkinan menyelesaikan migrasi penambang Timur-Barat yang diharapkan setelah tindakan keras Beijing.

Terlepas dari tindakan keras China, perusahaan penambangan kripto Amerika Utara telah meningkatkan kapasitas mereka dengan penambahan signifikan pada kapasitas perangkat keras mereka.

Penambang Amerika seperti Argo Blockchain, Riot Blockchain, Marathon, dan beberapa pesanan telah membeli pesanan besar rig penambangan dari produsen besar seperti Bitmain dan MicroBT. Sebelumnya pada bulan Oktober, Riot Blockchain telah melipatgandakan kapasitas produksinya pada tahun 2021, dengan 2.457 BTC ditambang selama periode tersebut.

Tempat-tempat seperti Texas dan Ohio juga diharapkan menjadi tuan rumah bagi pusat penambangan Bitcoin mega yang akan meningkatkan kapasitas produksi penambang kripto AS lebih jauh lagi.

Mengutip dari tulisan yang dilaporkan sebelumnya oleh Cointelegraph, BIT Mining baru-baru ini menandatangani perjanjian usaha patungan dengan Pusat Data Viking untuk membangun fasilitas penambangan Bitcoin 85 megawatt di Ohio.

Perluasan ruang penambangan Bitcoin A.S. juga telah membuat lebih banyak perusahaan mengejar daftar publik di pasar bursa saham Amerika.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: