Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga Naga! Semoga Ucapan PKS Gak Kejadian, Warning Ini Gak Main-Main!

Astaga Naga! Semoga Ucapan PKS Gak Kejadian, Warning Ini Gak Main-Main! Kredit Foto: Instagram/Jazuli Juwaini
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak keras dana APBN untuk mendanai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Jangan terus bebani APBN, makin tak sehat nanti bisa kolaps. Warning ini tidak main-main," kata Jazuli kepada Wartawan, Kamis (14/10).

Ketua Fraksi PKS DPR ini mengatakan ada 3 alasan menolak kebijakan tersebut. Pertama, prioritas utama APBN untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan dampaknya bagi rakyat kecil.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Inkonsisten, PKS Tolak Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Rogoh Kantong APBN

"Proyek-proyek infrastruktur jelas bukan prioritas utama di tengah kondisi sulit ekonomi saat ini," ujarnya.

Lalu yang kedua, lanjut Jazuli, kebijakan ini merupakan bentuk inkonsistensi Presiden Jokowi karena dulu mengatakan proyek ini murni investasi dan tidak menggunakan APBN bahkan sekadar untuk jaminan.

Menurut Jazuli, konsistensi kebijakan ini penting, apalagi menyangkut APBN yang merupakan hajat hidup orang banyak dan seluruh rakyat.

Proyek kereta cepat sejak perencanaannya sudah menimbulkan polemik dan dinilai cacat oleh banyak pihak.

"Semestinya pemerintah menimbang hal itu, kenapa malah ditanggung APBN?," ujarnya.

Ketiga, pembiayaan proyek kereta cepat melalui APBN karena ada kesalahan kalkulasi investasi. Jika ada kesalahan, mengapa harus ditanggung APBN.

Menurut Jazuli, ini sama saja namanya sudah jatuh tertimpa tangga. Karena APBN ini sudah sangat tertekan dan hutang negara terus membengkak di periode pemerintahan ini.

Baca Juga: Banteng & Celeng Berantem, Pendukung Ganjar Beri Ultimatum ke Megawati, Isinya Horor Banget!

Untuk itu Fraksi PKS mendesak evaluasi menyeluruh atas proyek-proyek infrastruktur, apalagi proyek-proyek yang mangkrak.

"Wajar jika PKS makin khawatir proyek Ibu Kota Negara (IKN) bisa bernasib sama dan akan membebani APBN secara besar-besaran," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: