Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Media Asing Soroti Suara Azan, Begini Reaksi Muhammadiyah

Heboh Media Asing Soroti Suara Azan, Begini Reaksi Muhammadiyah Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Suara azan di Indonesia terutama di Jakarta, mendapat sorotan dari media asing yang mengangkat tema volume azan apakah ketakwaan atau kebisingan. Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, angkat bicara menanggapi media asing yang menyebut suara azan di Jakarta berisik tersebut.

Dadang menilai, bagaimanapun azan merupakan hal yang wajib diserukan kepada umat Islam. Apalagi terhadap masyarakat mayoritas Muslim.

Baca Juga: Media Asing Soroti Azan di DKI, MUI Turun Tangan: Jangan Dibilang Itu Berisik!

"Pertama, sebagai negara yang mayoritas Muslim suara azan adalah suara yang harus diserukan kepada semua umat Muslim sebagai seruan untuk salat berjemaah di masjid," kata Dadang, melansir VIVA, Jumat (15/10/2021).

Volume Dibatasi

Kendati demikian, Dadang juga memberikan saran agar tidak ada yang merasa terganggu dengan suara azan tersebut. Dia menyarankan agar setiap masjid harus membatasi suara agar tidak melewati batas masjid lain.

"Namun, karena masjid itu banyak, sebaiknya volume speaker dibatasi sekeliling masjid, tidak melintasi batas masjid yang lain," kata Dadang.

Ikamah Cukup Pengeras Suara di Masjid

Dadang juga menyarankan agar pengeras suara hanya dipakai untuk mengumandangkan azan saja. Sementara, untuk ikamah dan kegiatan lain, Dadang menyarankan hanya memakai pengeras suara di dalam masjid.

"Sebaiknya hanya dipakai untuk mengumandangkan azan saja, sedangkan ikamah dan salat serta kegiatan lainnya sebaiknya memakai speaker dalam saja," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: