- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Wamentan Ucap Syukur Pas Dengar Produksi Padi Hingga Akhir 2021 Capai 55,27 Ton: Alhamdulillah
Lebih lanjut, ia juga menuturkan untuk mencapai Ketahanan Nasional, maka Kemandirian pangan harus lebih dulu terbentuk.
Ia pun menegaskan, semua program-program di Kementan yang saat ini sudah on the track, bukan sekedar jargon belaka.
"Karena National Resilience itu bisa terbentuk kalau memang Food Resilience-nya dulu (terbentuk). Apalagi soal kedaulatan. Ketahanannya saja harus kita capai dulu baru kedaulatan. Jadi bukan sekedar jargon tapi memang kita on the track ke situ. Dan kita harapkan masyarakat juga support," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar 45,61 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 65,39 ribu ton GKG (0,14 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 45,55 juta ton GKG.
Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 9,66 juta ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 55,27 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 620,42 ribu ton GKG (1,14 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 54,65 juta ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 9,67 juta ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 2,08 juta ton GKG. Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April
Tiga provinsi dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sementara itu, tiga provinsi dengan potensi produksi padi terendah adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Papua Barat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil