Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Irit Bicara soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rocky Gerung: Kena Sirep Dukun!

Sri Mulyani Irit Bicara soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rocky Gerung: Kena Sirep Dukun! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik, Rocky Gerung mengkritik sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dinilai diam saja terkait penyuntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN untuk penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB).

Rocky Gerung mengatakan, sikap diam Sri Mulyani ini seperti seseorang sudah terkena guna-guna dukun. Pasalnya, Sri Mulyani, kata Rocky Gerung, pernah bersuara lantang menolak, proyek monorail di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga membuat berang Wakil Presiden Jusuf Kalla kala itu.

Ketika itu, lanjut Rocky Gerung, menurut Sri Mulyani, proyek itu hanya merugikan negara. Namun, ketika dihadapkan pada kasus yang sama pada era Jokowi, dia justru bungkam.

Baca Juga: Pedas! Politikus PDIP Skakmat Rocky Gerung, Mulut Pintar Pemikiran Dangkal

"Sekarang problemnya sama, perhitungan ekonominya enggak masuk, Sri Mulyani diam. Jadi Sri Mulyani disulap oleh dukun ini, kena sirep dukun itu,” kata Rocky Gerung di saluran youtube PKS TV dikutip Populis.id Minggu (17/10/2021).

Rocky Gerung menegaskan, Sri Mulayani takseharusnya bersikap diam seperti sekarang ini, sebab proyek kerera cepat Jakarta-Bandung itu memakan ongkos yang tak masuk akal. Sikap diam Sri Mulyani, lanjut Rocky Gerung, sama halnya memaklumi korupsi yang jelas terlihat di depan matanya.

“Sekarang dengan hal yang sama, Sri Mulyani diam. Yang saya persoalkan adalah etika pejabat publik yang diam terhadap hal-hal yang enggak masuk akal itu. Sama diamnya Sri Mulyani melihat korupsi di depan matanya dia," ujarnya.

“Jadi standar etik apa yang ada pada istana hari ini, sehingga gagal untuk membaca problem keadilan dan kemakmuran yang bakal digerus oleh dua lintah ini, lintah di ibukota baru dan lintah di kereta cepat, kan itu harusnya yang menjadi pembicaraan publik,” katanya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: