Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akui Banyak Kasus Mafia Tanah Belum Tuntas, Menteri ATR: Mafia Tidak Boleh Menang!

Akui Banyak Kasus Mafia Tanah Belum Tuntas, Menteri ATR: Mafia Tidak Boleh Menang! Kredit Foto: Instagram Sofyan Djalil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sofyan A. Djalil mengakui masih banyak konflik dan sengketa lahan dengan mafia tanah yang belum usai. Menurutnya, konflik dengan mafia tanah merupakan permasalahan yang rumit, terutama jika kasus sudah masuk ke tingkat pengadilan.

"Mungkin yang jadi korban berpendapat, 'Kok tidak selesai', tapi sengketa dan konflik mafia tanah itu lebih rumit, terutama yang sudah masuk lewat pengadilan. Kalau kasusnya sudah bertahun-tahun dan dibuka, kami perangkan, itu tidak mudah," kata Sofyan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Makin Marak Mafia Tanah Pura-pura Beli Rumah, Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Kendati demikian, ia meyakinkan bahwa pemerintah terus berupaya menangani polemik sengketa dengan mafia tanah. Salah satunya adalah berkolaborasi dengan aparat hukum, Komisi Yudisial, hingga Mahkamah Agung.

"Misal ada perhatian Mahkamah Agung, praktik jahat para mafia tanah itu akan makin berkurang," tambahnya.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan akan ada kepastian hukum dalam bidang tanah sehingga pemilik tanah tak khawatir tanahnya akan diambil oleh mafia dengan beragam praktiknya. Hal ini juga merupakan bentuk upaya untuk mendorong para investor kembali yakin melakukan investasi di Indonesia.

Kemudian, Sofyan menegaskan kepada para mafia tanah bahwa pergerakan mereka akan dipantau oleh pemerintah. "Jangan coba-coba lagi. Kalau di masa lalu kalian [mafia tanah] bisa melakukan [aksi] secara leluasa, sekarang tidak bisa. Kami akan monitor dan lakukan berbagai upaya. Prinsip saya, mafia tidak boleh menang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: