PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mengajak masyarakat untuk senantiasa bangga menggunakan produk buatan Indonesia, agar menjadi tuan rumah di negara sendiri. Langkah tersebut sebagai dukungan Pupuk Kaltim terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kalimantan Timur, yang dilaunching Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan, bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, di Convention Hall Samarinda, pada Selasa (12/11).
Pupuk Kaltim bersama mitra binaan Perusahaan, turut meramaikan kegiatan yang dikemas melalui expo bertajuk “Go Borneo” tersebut, dengan menampilkan berbagai produk unggulan perusahaan dan UMKM binaan, seperti kerajinan tangan khas Kaltim, tas, hingga batik tulis.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, mengungkapkan kebanggaan akan produk buatan Indonesia sudah sepatutnya digaungkan, untuk menumbuhkan kecintaan terhadap hasil karya pelaku usaha dalam negeri, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi akibat terimbas pandemi Covid-19.
Baca Juga: Program Makmur Pupuk Kaltim Dorong Produktivitas Pertanian Hingga 145 Persen
Dikatakannya, produk UMKM khususnya Kaltim, memiliki kualitas sangat baik dengan daya saing tinggi, yang bisa dilihat dari kontribusinya terhadap aktivitas ekspor yang terus meningkat setiap tahun. Bahkan di Triwulan pertama 2021, produk UMKM Kaltim mampu menembus ekspor ke 10 negara dengan nilai mencapai USD2 Juta atau Rp28 Miliar. Hal ini menjadi bukti eksistensi produk lokal mampu bersaing dan tidak kalah dari produk luar, sehingga berdampak terhadap peningkatan devisa negara. “Sudah sepatutnya kita bangga dengan produk Indonesia, karena selain mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga sebagai wujud kecintaan kita terhadap produk buatan anak negeri,” ujar Rahmad.
Semangat Gernas BBI Kaltim juga selaras dengan misi Pupuk Kaltim untuk mendorong sektor UMKM terus tumbuh dan berkembang, dengan melakukan pembinaan berkesinambungan di segala bidang. Mulai dari permodalan, pendampingan dan promosi, penguatan kapasitas kelompok, serta Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI).
Tercatat hingga saat ini, Pupuk Kaltim telah membina lebih dari 28.000 UMKM di Bontang dan Kaltim pada berbagai sektor. Beberapa mitra binaan tengah bersiap untuk menjajaki pasar ekspor, merespon tingginya peluang pemasaran berdasarkan jumlah permintaan luar negeri, selain pasar regional dan ritel.
Pupuk Kaltim juga meningkatkan peluang UMKM untuk Go Digital, dengan menyediakan sarana promosi dan penjualan melalui aplikasi "Mitros", yang dihadirkan Perusahaan untuk menjangkau pasar UMKM agar lebih luas melalui adopsi teknologi secara berkelanjutan. Kehadiran Mitros sebagai upaya membangkitkan gairah UMKM di tengah tantangan pandemi, karena platform digital tersebut tak hanya dikhususkan bagi mitra binaan Perusahaan saja, tapi juga seluruh pelaku UMKM lokal di Kota Bontang. “Sejalan dengan semangat Go Borneo pada pencanangan Gernas BBI Kaltim, Pupuk Kaltim akan terus berupaya meningkatkan geliat UMKM untuk memperluas peluang pasar sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap produk dalam negeri,” tambah Rahmad.
Baca Juga: Tingkatkan Capaian Hingga Akhir Tahun, Pupuk Kaltim Fokus Digitalisasi hingga Diversifikasi Produk
Mendes PDTT RI Abdul Halim Iskandar, menjelaskan Gernas BBI telah banyak menstimulasi dan menginspirasi usaha lokal, kecil dan menengah, termasuk BUMDesa untuk terus tumbuh dan berkembang. Gernas BBI berhasil meningkatkan lebih dari 3,8 juta UMKM dan BUMDesa ke platfom digital, sehingga memiliki cakupan pemasaran yang luas.
Tema Go Borneo ditujukan untuk membangkitkan semangat mengenalkan,mengembangkan, memajukan dan memperluas pemasaran produk UMKM dan BUMDesa di Kalimantan Timur, terutama dengan memanfaatkan platform pemasaran digital dalam merespon perkembangan teknologi, peluang serta kebiasaan beli masyarakat saat ini. “Go Borneo selaras dengan pencapaian SDGs Desa, terutama tujuan ke-8 yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata, diikuti Tujuan SDGs Desa ke-12 yakni Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan," papar Abdul Halim Iskandar.
Sementara Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, mendorong para pelaku UMKM untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk serta layanan, sekaligus membekali SDM dengan literasi digital. Hal itu diharap mampu meningkatkan peluang UMKM masuk ke platform e-commerce, sehingga dapat mengembangkan peluang pasar sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian target Gernas BBI. “Terus dukung produk dalam negeri agar berjaya di negeri sendiri. Selamat berbelanja produk artisan Kalimantan. Semangat Bangga Buatan Indonesia,” kata Luhut
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: