Analis Ramalkan Rudal-rudal Balistik Berikutnya akan Terus Ditembakkan Korea Utara, Buktinya...
Analis memperkirakan Korea Utara akan melanjutkan uji coba senjata semacam itu setelah meluncurkan setidaknya dua SLBM baru selama parade militer pada tahun 2020 dan 2021.
Ada juga tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang mencoba untuk membangun kapal selam yang lebih besar yang akan mampu membawa dan menembakkan beberapa rudal.
Baca Juga: Kata Korea Selatan Menyaksikan Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara dari Kapal Selam
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang “mengembangkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam karena dia menginginkan penangkal nuklir yang lebih tahan lama yang dapat memeras tetangganya dan Amerika Serikat,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul.
Easley menambahkan bahwa Korea Utara “secara politis tidak mampu tampil tertinggal dalam perlombaan senjata regional” dengan tetangga selatannya.
“SLBM Korea Utara mungkin jauh dari operasional dikerahkan dengan hulu ledak nuklir,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan Associated Press, Selasa (19/10/2021).
Korea Utara telah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk memperoleh kemampuan menembakkan rudal bersenjata nuklir dari kapal selam, bagian penting berikutnya dalam persenjataan nuklir Kim Jong Un yang mencakup berbagai rudal mobile dan ICBM dengan jangkauan potensial untuk mencapai tanah air Amerika.
Namun, para ahli mengatakan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, sumber daya, dan peningkatan teknologi besar bagi negara yang terkena sanksi berat untuk membangun armada setidaknya beberapa kapal selam yang dapat melakukan perjalanan dengan tenang di laut dan dengan andal melakukan serangan.
Pejabat Korea Selatan mengadakan pertemuan dewan keamanan nasional dan menyatakan "penyesalan yang mendalam" atas peluncuran yang dilakukan meskipun ada upaya untuk menghidupkan kembali diplomasi.
Tanggapan Korea Selatan yang kuat dapat membuat marah Korea Utara, yang menuduh Seoul munafik karena mengkritik uji coba senjata Korea Utara sambil memperluas kemampuan militer konvensionalnya sendiri.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihiko Isozaki mengatakan Tokyo telah mengajukan "protes keras" ke Korea Utara melalui "saluran biasa," yang berarti kedutaan mereka di Beijing. Jepang dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto