Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Utara Lihat Reaksi Amerika Atas Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam Berlebihan

Korea Utara Lihat Reaksi Amerika Atas Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam Berlebihan Orang-orang menonton layar TV yang menampilkan program berita yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara dengan rekaman file di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 19 Oktober 2021. | Kredit Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Utara (Korut) mengatakan reaksi Amerika Serikat (AS) pada uji coba rudal kapal selam terlalu berlebihan. Pyongyang juga mempertanyakan ketulusan Washington mengajak Korut kembali berdialog.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dilansir kantor berita KCNA Kamis (21/10) mengatakan, uji coba rudal balistik dari kapal selam yang digelar pekan ini bagian dari rencana jangka panjang dan pendek Korut memperkuat pertahanannya. Uji coba itu tidak ditujukan untuk AS atau negara lain.  

Baca Juga: Analis Ramalkan Rudal-rudal Balistik Berikutnya akan Terus Ditembakkan Korea Utara, Buktinya...

Juru bicara tersebut menambahkan Washington mengambil 'langkah provokatif berlebihan' dengan menyatakan uji coba itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB serta ancaman bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

Dewan Keamanan PBB menggelar rapat pada Rabu (20/10/2021) kemarin atas permintaan Amerika Serikat dan Inggris. Perwakilan AS mendesak Pyongyang untuk menerima tawaran dialog, menegaskan Washington tidak berniat mengancam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan 'standar ganda' AS dalam pengembangan rudal membuat Korut meragukan tawaran mereka.

"Jelas Amerika Serikat standar ganda dengan mengecam kami karena mengembangkan dan menguji sistem senjata yang sama yang sudah mereka miliki atau kembangkan dan hanya menambah kecurigaan atas ketulusan mereka setelah mengatakan tidak memusuhi kami," kata juru bicara itu seperti dikutip KCNA.

Ia menambahkan AS dan Dewan Keamanan dapat menerima 'konsekuensi yang lebih serius dan mengerikan' bila mereka memilih perilaku yang salah. Ia memperingatkan agar tidak 'memainkan bom waktu'.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: