Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Dukungan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Bala Anies: Wajar!

Banjir Dukungan Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Bala Anies: Wajar! Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menanggapai arus dukungan pada Anies Baswedan, Ketua Relawan Bala Anies, Sismono La Ode, mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya, dukungan itu wajar terjadi karena Anies Baswedan dinilai merupakan salah satu calon pemimpin masa depan Indonesia yang berkualitas, berprestasi, dan memiliki elektabilitas yang tinggi.

Diketahui, pada Rabu (20/10) kemarin di Gedung Joeang 45 sekelompok Relawan ANIES: Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta sebagai calon Presiden RI tahun 2024. Sebelumnya, Apresiasi atas kinerja Anies Baswedan juga datang dari berbagai partai politik, seperti PAN, PKS, dan PPP.

Baca Juga: Tanggapi Rapor Merahnya dari LBH, DS Sebut Anies Baswedan bak 'Anak Dimarahin Bapaknya'

"Kami memilih untuk aktif menyosialisasikan gagasan dan prestasi Anies Baswedan tidak hanya saat ini memimpin ibu kota, tetapi ketika Anies Baswedan muda, memimpin Indonesia mengajar, Rektor Universitas Paramadina, dan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan melihat rentetan pengalaman dan kepemimpinan Anies dari waktu ke waktu, kita bisa mengetahui kualitas kepemimpinan Anies Baswedan," ungkap Sismono La Ode dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Kamis (21/10).

Alumni HMI Yogyakarta ini mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. Belum lama ini, mereka melakukan salah satu kegiatan sosial untuk mendukung Gerakan "Semua Bisa Makan". Bala Anies membagikan ratusan nasi bungkus di jalan-jalan arteri sekitaran Jogja bagi kaum yang membutuhkan. Pilihan Yogyakarta disebabkan sosok Anies Baswedan adalah tokoh yang dibesarkan di Yogyakarta.

Jawab Semua Tudingan dengan Fakta

Kepemipinan Anies Baswedan di DKI Jakarta terus disorot berbagai kalangan, mulai dari fraksi PDIP dan PSI di DPRD, para buzzer, hingga civil society seperti LBH Jakarta. Relawan Bala Anies mempersilakan kritik itu, tetapi tidak boleh tentensius dan bersifat adil (fair). Terkait fraksi PDIP dan PSI, Sismono La Ode menyampaikan bahwa mereka partai oposisi.

"Adalah wajar dan yang pasti argumen mereka juga akan dinilai, sejauh mana objektivitasnya. Sejauh ini tak ada yang objektif. Kami sadar sebagai manusia, Anies memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, kritik harus disampaikan secara fair," jelasnya.

Begitu juga lapor merah yang diberikan LBH Jakarta. Bala Anies merasa heran kenapa hanya di Jakarta saja hal itu disampaikan. Bala Anies pun mendorong LBH-LBH lainnya untuk melakukan review/catatan ke pemerintah provinsi/kabupaten/kota lain. Jangan hanya Jakarta, agar masyarakat tidak bertanya-tanya indepedensi LBH.

Masih menurut Sismono La Ode, catatan lapor Merah LBH itu tidak memiliki standar akademik yang jelas. Ukurannya disebut tidak objektif. "Kalau dikatakan ada 10 poin rapor merah, semuanya sudah dijawab dengan fakta dan kebijakan yang jelas, terukur, dan tuntas," tegasnya.

Soal buruknya kualitas udara, Pemprov DKI telah menyusun grand desain pengendalian udara di ibu kota, mulai dari perketat uji emisi kendaraan bermotor; perluasan rute ganjil-genap; mendorong warga menggunakan transportasi umum dan meningkatkan fasilitas pejalan kaki melalui konsep JakLingko; meningkatkan tarif parkir; akan mewajibkan industri untuk memasang alat pantau kualitas udara; penghijauan di sarana publik; dan terakhir memasang solar panel di kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah.

"Soal swastanisasi air, ini kebijakan warisan lama yang sedang dikaji betul Pemprov. Yang pasti saat ini soal kebutuhan air sudah ada solusinya, harga air PAM telah berubah dari Rp25.000/m3 menjadi Rp1.050/m3," kata Sismono La Ode menjelaskan.

Tekait penanganan banjir, Pemprov DKI sudah lebih siap antisipasinya, bahkan saat ini telah dilakukan perbaikan pompa, pembuatan codetan sungai, kolam olakan, program Gerebek Lumpur, mengeruk lumpur di sungai, waduk, dan pembuatan empung. Sementara terkait masalah partisipasi penataan kampung, juga diperlukan ukuran. Jakarta memiliki band kota kolaborasi. Program-program penataan kota dan kampung selalu melibatkan masyarakat, sebut saja pembangunan Kampung Akuarium.

"Masalah penangan pandemi, saya pikir LBH kurang dalam menganalisis data. DKI Jakarta paling baik dalam penanganannya, vaksinisasi paling cepat se-Indonesia, bahkan Gibran puji Anies tangani Covid di Jakarta," ujarnya.

Soal-soal yang catatan lainnya, Sismono La Ode menegaskan bahwa prinsipnya Bala Anies berterima kasih pada LBH Jakarta dan lainnya. Namun, mereka meminta pihak yang mengkritik Anies fair. Dia menyebut, makin tinggi pohon, maka makin kuat pula goncangannya.

"Kami terus mendorong agar Bapak Anies terus menjawab tudingan miring dengan fakta dan prestasi dalam memimpin ibu kota. Rakyat sudah pintar, tahu mana prestasi dan mana tudingan. Mana fakta dan mana hoaks! Meskipun Anies Baswedan belum menyatakan kesiapannya, hal itu tidak mengurangi keinginan rakyat Indonesia untuk mendukungannya sebagai salah satu Capres RI tahun 2024," pungkas La Ode.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: