Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19

Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Unsplash/Anthony Tran
Warta Ekonomi, Jakarta -

World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai keadaan sejahtera setiap individu dalam mewujudkan potensi diri. Selama masa pandemi Covid-19, kesehatan mental menjadi penting untuk diperhatikan. Bahkan, menjaga kesehatan mental memiliki derajat yang sama pentingnya dengan menjaga kesehatan jasmani di kala harus hidup berdampingan dengan pandemi. 

Tidak dapat dimungkiri, pandemi Covid-19 secara global telah berdampak besar tidak hanya kepada kesehatan masyarakat secara fisik, tetapi juga kesehatan mental. Sejumlah kelompok, seperti tenaga kesehatan, pekerja esensial, pelajar, hingga individu yang tinggal sendiri berpotensi memiliki masalah kesehatan mental akibat pandemi Covid-19.  Baca Juga: Dengan Mental yang Sehat, Imunitas Menjadi Kuat

Pendiri KALBU (platform online untuk kesehatan mental masyarakat), Iman Hanggautomo, pernah mengatakan bahwa ada beberapa kelompok di Indonesia yang rentan terhadap dampak pandemi dari segi kesehatan mental. Beberapa kelompok itu meliputi anak dan remaja, pekerja, orang yang kehilangan pekerjaan, serta orang tua dan pasangan yang menjadi terlalu sering bersama akibat adanya pembatasan kegiatan di luar rumah. Baca Juga: Mengulik Serba-Serbi Herd Immunity Covid-19

"Keluhan kesehatan mental bahkan dapat memicu munculnya masalah pada kesehatan fisik. Seperti halnya fisik yang sakit harus diobati, maka mental yang sakit juga harus mendapatkan penanganan dari para ahlinya. Misalnya, melalui konsultasi dan terapi," pungkas Iman dilansir pada Minggu, 24 Oktober 2021.

Iman menjelaskan, peningkatan masalah kesehatan mental di Indonesia sebagai efek pandemi dapat dilihat melalui jumlah konsultasi ke psikolog yang meningkat. Bahkan, selama masa pandemi ini tingkat konsultasi psikologis di Indonesia naik hingga tiga kali lipat. Hal yang tidak kalah penting dari kondisi tersebut, masyarakat harus menghilangkan stigma negatif mengenai konsultasi psikologis. Sebab, Iman menekankan, konsultasi psikologis untuk menjaga kesehatan mental bukanlah hal yang tabu.

"Kesehatan mental bukanlah hal yang tabu. Oleh karena itu, edukasi pentingnya kesehatan mental juga harus ditingkatkan sejak dini, misalnya dengan menyisipkan pendidikan tersebut ke dalam pelajaran sekolah," pungkasnya.

Iman menambahkan, kesehatan mental sangat berkaitan erat dengan ketahanan imun tubuh. Jika kesehatan mental terjaga dengan baik, imunitas tubuh pun ikut menjadi kuat. Untuk itu, beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19.

"Kaitan antara kesehatan mental dengan imun itu sangat kuat. Kesehatan mental itu tentang kesejahteraan emosional dan nyaman pada diri kita sendiri. Maka apabila ini baik maka otomatis imun tubuh juga akan baik," kata Iman.

Pertama, lakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur. Hal itu akan memberi dampak positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Berikutnya, miliki orang yang dapat dipercaya dalam mencurahkan isi hati dan keluh kesah dalam menghadapi pandemi. Tak kalah penting, bersykur adalah upaya yang juga dapat menjaga kesehatan mental. 

Upaya keempat, lakukan komunikasi yang baik dengan orang di sekitar. Komunikasi yang baik dapat mencegah perselisihan dan kesensitifan dalam membicarakan sesuatu, terutama dalam rumah tangga. Kemudian, luangkan waktu untuk berisitirahat dengan cukup dan teratur. Hal itu bisa dilengkapi pula dengan menjaga pola makan yang baik serta mengonsumsi vitamin dan makanan sehat lainnya untuk menjaga kesehatan fisik sekaligus kesehatan mental.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: