Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader Muda NU Pasang Badan Buat Menag: Gus Yaqut sedang Memberi Motivasi ke Para Santri dan NU

Kader Muda NU Pasang Badan Buat Menag: Gus Yaqut sedang Memberi Motivasi ke Para Santri dan NU Kredit Foto: Antara/Reno Esnir

Harusnya, kata Rahmat, warga NU bangga karena Gus Yaqut banyak melakukan terobosan dan tindakan yang tidak populer serta mendorong Kementerian Agama menjadi mesin yang menggerakan kehidupan moderasi beragama di Indonesia.

"Selain itu, terus menggaungkan Kementerian Agama harus melayani semua agama dan berlaku adil. Ini kan sesuai dengan cita-cita NU," ucapnya.

Baca Juga: MUI Semakin Dongkol Gegara Menag Yaqut Ogah Minta Maaf

Menurut dia, Gus Yaqut representasi kader NU yang selama menjadi Menteri Agama banyak mendapat apresiasi dari publik dengan segala gagasan dan tindakan. Publik yang tadinya pesimis dengan eksistensi kader NU, sekarang malah optimis dan respek kepada semua kader NU.

"Publik hari ini jadi ketawa, yang mengundang dia, kok yang buat ramai malah dia sendiri. Ini sebenernya dagelan atau sentimen?" tandasnya.

Sebelumnya, Yaqut mengatakan belakangan ini banyak muncul perdebatan di internal Kementerian Agama mengenai asal-usul Kementerian Agama. Salah satu tokoh agama, kata Yaqut, ada yang menyebut Kementerian Agama hadiah negara untuk umat Islam. Tetapi, dia tegas membantahnya.

"Saya bantah. Bukan. Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama, karena hadiahnya untuk NU," kata Yaqut pada Minggu, 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Kelompok Habib Rizieq Kasih Komentar Keras ke Menag Yaqut: Mundur Saja, Tak Paham Tupoksi Kemenag

Alasannya, kata Yaqut, karena Pendiri NU KH. Wahab Chasbullah berjasa dalam mengusulkan konsep Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal lahirnya dasar negara Pancasila.

"Kenapa begitu, Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam Jakarta, yang mengusulkan jadi juru damai atas pencoretan itu Bapak KH. Wahab Chasbullah, kemudian lahirlah Kementerian Agama karena itu. Jadi wajar sekarang kalau kita minta Dirjen Pesantren, kemudian banyak mengafirmasi pesantren dan santri juga jamiyah Nahdlatul Ulama, saya kira wajar saja tak ada yang salah," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: