Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Oktober 2021, PJB Berhasil Produksi Green Energy Sebesar 86,5 GWh

Selama Oktober 2021, PJB Berhasil Produksi Green Energy  Sebesar 86,5 GWh Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Anak perusahaan PT PLN (persero) PT PJB memberi kontribusi besar terhadap energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Tahun ini perusahaan plat merah ini melakukan Co-Firing PLTU di Kalimantan Tangah tepatnya di Pulau Pisau.

Direktur Utama PT PJB. Gong Matua Hasibuan mengatakan,  Co-Firing adalah penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler PLTU batubara. Proses Co-Firing dilakukan tanpa menambah biaya ataupun membangun pembangkit EBT (biomassa) baru, sehingga lebih kompetitif. Benefit yang dihasilkan dari program co-firing pada PLTU batubara adalah reduksi emisi serta penghematan BPP, sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi lebih hijau.

Baca Juga: PJB Unit UBJOM Tenayan Gandeng Pemerintah Kota Pekanbaru, Ternyata Begini Misinya...

Bahkan kata Gong Matua sapaan akrabnya bahwa pihaknya telah berkomitmen dalam menjalankan bisnisnya, PJB akan tumbuh berkembang bersama lingkungan di sekitarnya. Salah satunya melalui implementasi Co-Firing yang digencarkan PJB. 

“Dengan Co-Firing di PLTU, PJB ikut berpasitipasi dalam pengembangan energi yang lebih ramah, mengubah limbah serbuk kayu dari bahan organik/ batang pohon menjadi energi yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan batubara. Ini adalah langkah kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau,” terang Gong Matua di Surabaya, Selasa (26/10/2021).

Lebih lanjut Gong Matua mengungkapkan, bahwa komersialisasi Co-Firing di PLTU Pulang Pisau ini akan semakin mendorong PJB untuk konsisten dan bertahap mengimplementasikan di unit-unit PJB lainnya di wilayah Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang menggalakkan penggunaan EBT sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan.

Perlu diketahui, saat ini Pemerintah tengah mengupayakan adanya terobosan pemanfaatan biomassa guna mengurangi peran batubara yang masih dominan secara nasional dan mendorong capaian target bauran EBT pada tahun 2025 sebesar 23 persen, termasuk didalamnya mendorong pemanfaatan biomassa untuk CoFiring.

Co-firing PLTU merupakan bagian dari upaya PJB dalam mendukung isu strategis dan global untuk memenuhi Paris Agreement dan juga mendukung transformasi PLN pada pilar GreenCo-Firing sendiri telah diinisiasi PJB sejak tahun 2018, diawali dengan kajian yang melibatkan Lembaga Perguruan Tinggi, simulasi dan pemodelan numerik dengan bantuan komputasi modern. Hingga pada tahun 2021 telah melaksanakan uji coba pada 16 PLTU baik di Jawa maupun di luar Jawa dengan presentase Co-Firing 1 hingga 20 persen, menjadikan PJB sebagai perusahaan pembangkit yang terdepan pada inovasi Co-Firing di Indonesia. 

Semetara data PJB mencatat, hingga bulan Oktober 2021, PJB telah berhasil memproduksi Green Energy dengan total sebesar 86,54 GigaWatthour (GWh) beberapa wilayah diantaranya,  Paiton1-2  , 37,311.62 MegaWatthour (MWH), Pacitan  18,180.62 MWh, Rembang  9,251.80 MWh, Paiton 9 12,506.52 MWh,  Tanjung Awar-Awar  1,480.78 MWh,  Indramayu 5,353.48 MWh, Ketapang 118.33 MWh, Anggrek 2,287.34 MWh, dan Bolok 10,99 MWh, disusul Ropa 35,08 MWh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: