Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut bikin turun investasi turun pada kuartal III-2021. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal III-2021 sebesar Rp216,7 triliun.
Angka tersebut turun 2,8% secara kuartalan (QnQ). Adapun secara kumulatif Januari- September realisasi investasi mencapai Rp.659,4 triliun sedikit naik jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp.611,6 triliun, naik 7,8%
Secara terperinci, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal III- 2021 sebesar Rp.113,5 triliun. Sedangkan realisasi penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) periode sama senilai Rp.103,2 triliun
“Dengan adanya kasus peningkatan positivity rate Covid-19 pada bulan Juli sampai pertengahan Agustus, memaksa pemerintah melakukan pembatasan kegiatan ekonomi khususnya di Pulau Jawa sehingga mengakibatkan perlambatan kegiatan investasi. Namun, setelah penanganan yang baik oleh pemerintah, dengan statistik penurunan kasus positif Covid-19 pada pertengahan Agustus, pergerakan ekonomi riil terus membaik, sehingga para pelaku usaha dapat melakukan percepatan konstruksi atau pembangunan proyeknya,” jelas Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/10).
Berdasarkan asal negaranya,PMA terbesar masih berasal dari Singapura yakni mencapai US$ 2,6 miliar, setara dari total realisasi PMA kuartal III-2021. Investasi Singapura ini mengalahkan Jepang, Hongkong, Tiongkok dan Amerika Serikat.
Turunnya realisasi investasiini membuat tingkat penyerapan tenaga kerja juga rendah. BKPM menyebut total penyerapan tenaga kerja kuartal III-2021 hanya 288.687 orang, jauh lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebanyak 311.922 tenaga kerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: