Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sindir Siapa? Ada yang Ingin Membelah Partai, Men-downgrade Elektoral
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung adanya pihak-pihak yang ingin merusak tatanan di internal partai dan tak sabar untuk dipilih sebagai kandidat di Pilpres 2024.
Hasto menilai pihak-pihak itu tidak memiliki etika dan ingin melangkahi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia mengingatkan bahwa Megawati selalu memikirkan kepentingan bangsa dan negara.
Dia juga menekankan tangan dingin Megawati telah menciptakan pemimpin-pemimpin yang andal melalui proses kaderisasi.
"Lalu, sepertinya ada yang ingin membelah partai, tidak sabar berkaitan dengan capres-cawapres. Lalu ada berbagai bentuk untuk men-downgrade hanya karena elektoral PDIP setiap survei itu selalu tertinggi, padahal itu, kan, melalui sesuatu kerja organisasi," kata Hasto, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Hasto Bongkar Usaha Merusak PDIP, Juga Serangan ke Jokowi-Megawati
Menurut dia, pihak-pihak itu juga menyerang kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi isu pandemi Covid-19. Megawati, kata Hasto, juga ikut diserang melalui isu Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Alumnus UGM itu mengibaratkan seperti dalam permainan sepak bola terdapat wasit yang membuka pertandingan. Tentu ketika ada gol ke gawang sebelum pluit disemprit wasit maka hal itu merupakan pelanggaran. Demikian dalam politik.
"Dalam capres-cawapres, kan, seperti itu. Wasitnya saja KPU belum menyusun tahapan pemilu, eh, sudah ada yang mendorong dimasukkan ke gawang. Harusnya belajar dari olahraga yang taat pada aturan main," kata Hasto.
Oleh karena itu, Hasto menilai harusnya pelaku politik di Indonesia menyerap energi positif olahraga itu demi kebaikan bangsa. Politikus asal Yogyakarta itu tidak ingin ada pihak-pihak yang terburu-buru untuk urusan pemimpin.
Baca Juga: Rocky Gerung Sentil Hasto Kristiyanto, Isinya Tajam
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo