Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Hanya Tidak Sehat, Kurang Tidur Bikin Anda Cenderung Tersandung saat Berjalan

Bukan Hanya Tidak Sehat, Kurang Tidur Bikin Anda Cenderung Tersandung saat Berjalan Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Kurang tidur dapat memengaruhi beragam aspek kesehatan tubuh. Salah satu yang mungkin cukup mengejutkan adalah pengaruhnya pada cara berjalan seseorang.

Fakta ini terungkap dalam studi terbaru yang melibatkan mahasiswa sebagai partisipan. Dalam studi ini, para partisipan diminta untuk menjalani tes berjalan di treadmill.

Baca Juga: Feses (Kotoran) Sulit Turun saat Disiram? Ngeri! Bisa Jadi Pankreas Anda…

Para partisipan yang mendapatkan cukup tidur tampak mampu berjalan dengan lebih baik. Kemampuan berjalan yang baik ini bahkan tetap terjaga hingga beberapa hari setelah partisipan mendapatkan tidur yang cukup. Partisipan yang secara konsisten mendapatkan tidur cukup terlihat memiliki kontrol motorik yang lebih baik.

Sebaliknya, partisipan yang kelelahan karena kurang tidur tampak berjalan dengan sedikit menyeret kaki atau bahkan tersandung. Akan tetapi, banyak dari partisipan yang tak menyadari perubahan ini.

Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa cara berjalan bukan sebuah proses otomatis. Cara berjalan turut dipengaruhi oleh faktor kekurangan tidur.

Baca Juga: Bikin Ngeri! Hanya Butuh 3 Hari Tidak Aktif Bergerak Anda Mengambil Satu Langkah Menuju Diabetes

"Idealnya, setiap orang perlu tidur delapan jam per malam," ungkap peneliti Arturo Forner Cordero, seperti dilansir The Sun, Rabu (27/10).

Namun, bila kebutuhan ini tak dapat tercukupi, mengompensasi kekurangan tidur dapat membantu. Kompensasi kekurangan tidur ini dapat menjadi strategi penting untuk memperbaiki cara berjalan yang lebih terkontrol.

Berdasarkan studi pada hewan coba, peneliti juga mendapati bahwa berjalan bukan dipengaruhi oleh proses kognitif. Faktor yang lebih berperan dalam mempengaruhi cara berjalan adalah aktivitas tulang belakang dan refleksif dibandingkan proses kognitif.

Baca Juga: Waduh… Diabetes Ternyata Punya Hubungan dengan Asam Urat, Kok Bisa?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: