Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hacker Iran Bikin Israel Sewot, Data Tentara Diacak-acak

Hacker Iran Bikin Israel Sewot, Data Tentara Diacak-acak Kredit Foto: AP Photo/Iranian Army
Warta Ekonomi, Beijing -

Hacker Iran sangat licin. Israel sampai dibikin sewot setelah data tentara diacak-acak. Serangan siber ini membuat Kementerian Pertahanan Israel kewalahan. 

Kelompok hacker atau peretas yang dikenal Moses Staff dari Iran ini sangat ahli meretas.

Baca Juga: Iran Akhirnya Melunak, Mau Duduk Sama dengan Kekuatan Barat karena...

Mereka bisa membobol berkas dan foto dari sistem, termasuk data pribadi tentara Israel dengan mudah.

Serangan peretasan itu juga pernah menghantam Pusat Medis Hillel Yaffe di Hadera Oktober ini, yang mempengaruhi sistem komputer mereka.

Insiden itu merupakan serangan terbaru dari serangkaian serangan panjang siber terhadap Israel selama beberapa tahun terakhir.

Pertengahan Oktober, Microsoft juga mengungkapkan peretas yang diduga berkaitan dengan Iran.

Mereka berusaha membobol 250 akun Microsoft Office, 365 akun, termasuk milik perusahaan keamanan Amerika dan Israel.

Serangan siber itu menggunakan metode peretasan yang dikenal sebagai password spraying.

Metode ini termasuk jenis serangan brute force, biasanya digunakan ketika penyusup mencoba menemukan kata sandi yang valid ke akun atau layanan.

Menurut laporan Ynet, Staf Moses juga menerbitkan serangkaian kebocoran yang berisi database dengan informasi ribuan warga Israel, yang dicuri dari komputer sejumlah perusahaan swasta.

Pakar keamanan siber mengatakan peretasan itu bertujuan untuk memengaruhi kesadaran, sama seperti kelompok yang meretas perusahaan Shirbit pada Desember 2020.

Kebocoran itu ditandai dengan teks agresif eksplisit seperti "Kami terus berjuang sampai kami menemukan kejahatan tersembunyi Anda, akhir Anda sudah dekat."

Menurut Microsoft, fokus serangan para hacker di antaranya bisnis pertahanan yang melayani mitra pemerintah Amerika, Uni Eropa, dan Israel.

Ini yang membuat Israel sewot. Maklum, di dalamnya ada produksi radar tingkat militer, teknologi drone, sistem satelit, dan sistem komunikasi tanggap darurat.

Berdasarkan situs kelompok itu, mereka telah menembus lebih dari 165 server dan 254 situs web dan mengumpulkan data lebih dari 11 terabyte termasuk data Israel Post.

Itu adalah perusahaan Electron Csillag dan Epsilor, Kementerian Pertahanan serta informasi yang berkaitan dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz.

"Kami telah mengamati selama beberapa tahun, di setiap momen, setiap langkah," kata Staff Moses dalam pernyataan resminya seperti dikutip Sputnik News, Kamis (28/10).

Staff Moses mengklaim tak ada satu pun ruang yang tak terpantau mereka. Semua diawasi. Semua bisa dijebol dengan sangat mudah. 

"Semua keputusan dan pernyataan Anda sudah di bawah pengawasan kami. Pada akhirnya kami akan menyerang Anda di waktu yang tak terduga."

Staff Moses disebut memiliki akses ke materi yang sensitif seperti laporan, peta operasional, informasi mengenai tentara, dan unit juga surat maupun korespondensi.

"Kami akan mempublikasikan informasi ini untuk menyadarkan seluruh dunia tentang kejahatan otoritas Israel," kata kelompok itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: